Art, Love, and Journey, Kolaborasi Cinta Sepasang Seniman
Kau,
Patahkan ranting kering
Basahi kemaruku
Lepaskan musim
Di sini, di rahimku
Kau semai butir-butir
Kau siram rekah
Menjadi kita.
Puisi yang dibuat secara spontan oleh penulis Wina Bojonegoro ini langsung divisualkan menjadi lukisan oleh pelukis Yoes Wibowo, yang juga suami Wina Bojonegoro.
Pasangan suami istri yang sama- sama berkecimpung di dunia seni ini mengelar pameran lukisan yang bertajuk 'Art, Love and Journey' Romantisme dalam Sastra Rupa.
"Puisi cinta sederhana dapat diwujudkan dalam lukisan. Sebaliknya, emosi yang terjangkit dari satu lukisan mewujudkan larik puisi. Begitulah kami, sepasang kekasih yang terus belajar, saling merespon, memberi ide dan menginspirasi," kata Yoes Wibowo ditemui ditempat acara House of Sampoerna (HoS), Rabu, 5 Februari 2020.
Yoes mengatakan, karya dan istrinya merupakan karya yang lahir dari remah-remah keseharian.
"Art, Love and Journey adalah kerja korporasi. Butuh waktu satu tahun untuk menyiapkan segala sesuatu yang terlibat di pameran ini," kata Yoes.
Sebanyak 34 karya hasil kolaborasi pasangan suami istri ini terpajang apik di galeri HoS. Salah satunya lukisan Yoes Wibowo bertajuk “Sudut Rumah Kita” direspon secara apik oleh sang istri kedalam sebuah puisi tentang sebuah rumah yang selalu membuat rindu bahkan ketergantungan kepada seorang lelaki.
Pada karya lain berjudul "Lambang Cinta itu Bulat", dilukiskan secara apik dengan kombinasi warna cerah. Lukisan ini kemudian dimaknai dengan sebaris puisi tentang cinta Yoes dan Wina yang diibaratkan cair seperti air, segar seperti udara dan bulat seperti tekad keduanya dalam membangun bahtera rumah tangga.
"Selain itu, ada lukisan ecoprint. Sebenarnya untuk yang ecoprint ini istri saya yang buat, karena ia merasa gagal dengan hasilnya. Lalu saya sempurnakan lagi menjadi lukisan," ujarnya.
Menurut Yoes, tantangan terbesar dari pamerannya ini adalah keluar dari zona nyaman. Dibutuhkan keberanian yang besar untuk keluar dari zona nyaman.
"Tetapi, setelah benar-benar dilakukan ternyata asik. Oh selama ini saya terlalu terkungkung dengan ketakutan saya sendiri," katanya.
Ia dan istri berharap, apa yang dipamerankan ini bisa menjadi inspirasi untuk banyak orang bahwa seni ada di sekitar kita.
"Yang ada disekitar kita bisa divisualisasikan menjadi seni, termasuk cinta dalam kehidupan sehari-hari," kata Yoes.
Advertisement