ART Ferdy Sambo Ungkap Brigadir Joshua Hobi Dugem
Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi kembali menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Joshua. Sidang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 8 November 2022.
Dalam dakwaan Jaksa Penuntutan Umum (JPU), perbuatan melanggar hukum itu dilakukan bersama-sama dengan ajudan lainnya, Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal Wibowo, dan warga sipil Kuat Ma'ruf.
Kali ini, tim pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menggali tentang sosok Brigadir Joshua melalui asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Mereka adalah Damson dan Alfonsius Dua Lureng.
Mereka mengungkapkan kepribadian ganda Brigadir Joshua.
"Di pemeriksaan, pernah jelaskan ke psikolog tentang karakter Yosua?" tanya pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah, mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jadi kalau karakter om Yosua orangnya kadang-kadang tempramen, kadang saya lagi duduk depan rumah, kadang marah-marah sendiri, saya tanya 'ada apa lu Jo', tapi dia nggak bilang apa-apa, dia kadang pukul tempat duduk langsung pergi," jelas Damson.
Ia menilai perubahan sikap Brigadir Joshua berbeda sejak menjadi kepala rumah tangga (Karumga).
"Perubahan apa?" tanya Febri Diansyah.
"Ya dia merasa kaya pemimpin gitu," kata Damson.
Selain itu, Damson juga mengaku kerap diajak Brigadir Joshua setelah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi istirahat. Damson mengklaim ditraktir oleh Brigadir Joshua. Mereka menghabiskan uang sekitar Rp5 juta hingga Rp15 juta.
"Di Brexit ada nama lain Yosua?" tanya Febri Diansyah.
"Kalau nama malamnya itu Bang Alex," jawab Damson.
Alfonsius Dua Lureng juga mengaku pernah diajak Yosua ke Brexit, terkadang dia mengaku bertemu dengan adik Yosua, Mahareza Rizky.
"Siap pernah (bertemu Reza), waktu itu jam 02.00 WIB malam di telepon Bang Yos ke Brexit. Di sana ada Bang Yos sama Reza trus ada perempuan (namanya) Vita," jelas Alfons.
"Apa saudara saat berinteraksi dengan Yosua pernah di foto bagian-bagian tertentu yang nggak pantas?" tanya Febri ke Alfonsius.
"Jadi kalau untuk kenapa tidak pernah tidur di Saguling, sebenarnya kamar untuk semua. Kenapa nggak di situ kita, karena ada salah satu tingkah almarhum suka buka celana saya, terus di foto dan dikirim ke grup, trus AC-nya juga dipencet sampe mentok jadi kami nggak pernah di situ," sebut Alfons.