Arswendo di Mata Slamet Rahardjo
Aktor dan sutradara Slamet Rahardjo mengatakan kepergian wartawan dan sastrawan senior Paulus Arswendo Atmowiloto tak perlu ditangisi karena dipanggil Tuhan adalah sebuah kehormatan.
“Untuk orang sebaik Wendo, kita tak perlu bersedih. Ia dipanggil Tuhan, bukan dipanggil presiden. Jadi sebuah kehormatan,” kata Slamet usai melayat di kediaman Arswendo, Jakarta.
Bagi Slamet, sosok Arswendo tak dapat dipisahkan dari jasanya terhadap dunia wartawan, sastra dan perfilman Indonesia.
“Wendo menunjukkan bahwa jurnalis itu orang yang bebas. Saya kira demikian, I love you, Wendo,” ujar Slamet dengan raut wajah sedih tanda kehilangan.
Slamet Rahardjo tiba di kediaman Arswendo sekitar pukul 21.00 WIB. Usai melayat dan menemui keluarga, Slamet meninggalkan rumah duka pada pukul 22.00 WIB.
Wartawan senior dan penulis skenario serial TV “Keluarga Cemara”, Arswendo, wafat di kediamannya pada pukul 17.15 WIB di usia 70 tahun.
Menurut pihak keluarga, Arswendo akan dikebumikan di kompleks pemakaman San Diego Hills di Karawang. (an/ar)