ARSINU Siap Layani Swab Gratis bagi Keluarga Pesantren
Ketua Asosiasi Rumah Sakit NU (ARSINU), KH Dr Zulfikar As'ad Umar mengatakan, pihaknya berkesempatan memberi pelayanan di tengah pandemi Covid-19 kepada masyarakat pesantren. Yakni, swab gratis untuk keluarga pesantren.
"Kami punya kuota swab gratis untuk keluarga pesantren. Silakan dimanfaatkan. Selain swab gratis juga ada program swab murah dan kami juga melayani swab biaya mandiri untuk masyarakat umum," tutur Dokter Zulfikar As'ad, yang juga direktur RS UNIPDU MEDIKA Jombang, Jumat 21 Agustus 2020.
Pihaknya menyambut baik bantuan dari RMI PBNU dan National Hospital yang meluncurkan program Swab Gratis bagi Keluarga Pesantren. Hal itu, menurutnya, sangat bermanfaat ini. Pihaknya pun berharap kedepan kerjasama semacam ini dapat dilanjutkan di rumah sakit lain anggota ARSINU.
Seperti dikethaui, bertepatan dengan tahun baru hijriyah, Kamis 20 Agustus 2020, RMI PBNU bersama National Hospital dan RS UNIPDU Medika Jombang meluncurkan program 'Swab for Spiritual Heroes'. Program swab gratis bagi para Kiai, Nyai dan Santri ini diresmikan secara virtual oleh Ketua Umum PBNU, Prof. KH. Said Aqil Sirodj.
Sebelumnya, di aula RS UNIPDU Jombang, Adj. Prof. Hananiel Prakasya Widjaya, CEO National Hospital Surabaya mendonasikan alat laboratorium Real Times PCR Merk ROCHE LC 96 made in Swiss kepada RMI PBNU.
Selanjutnya, RMI PBNU memberikan kuasa pakai kepada RS UNIPDU Medika Jombang agar alat ini bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk keluarga besar pesantren. Donasi alat ini juga didukung dengan Kerjasama Operasional (KSO) alat lab rapid tes metode serologi antibodi Merk ROCHE E411.
Dalam sambutannya, Bupati Jombang Nyai Mundjidah Wahab mengapresiasi setinggi-tingginya peluncuran program Swab From Spiritual Heroes ini. Bupati optimis program ini sangat membantu pemerintah Jombang dalam mengatasi Covid-19.
Sementara itu Adj. Prof. Hananiel Prakasya Widjaya CEO National Hospital Surabaya dalam kesempatan itu mengatakan "Jombang merupakan kota special di Indonesia, karena dari kabupaten inilah muncul para Spiritual Heroes yang mewarnai sejarah bangsa ini. Dan Itulah yang membuat kabupaten Jombang menjadi role model pesantren di Indonesia. Untuk itu, mohon berkenan kami dari National Hospital ingin mendonasikan 1 perangkat PCR dan reagen-reagennya secara lengkap”
KH Abdul Ghafarrozin menyambut gembira donasi alat dan peluncuran program 'swab for spiritual heroes' ini karena memecahkan 3 tantangan swab test di pesantren sekaligus yaitu biaya, trust dan stigma.
"Masalah biaya mahal kini ada solusi swab gratis. Masalah trust pada hasil swab sekarang ada solusi test dengan alat berakurasi tinggi dan dioperasikan oleh Rumah Sakit milik pesantren.
"Adapun stigma Covid-19 itu aib terbantahkan karena para masayikh memberi contoh swab test. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada National Hospital," tuturnya.
Ketua Umum PBNU, Prof. KH. Said Aqil Sirodj, melalui aplikasi virtual Zoom menyampaikan bahwa Peluncuran Swab from Spiritual Heroes ini merupakan pengakuan sekaligus motivasi kepada para kalangan pesantren agar peduli dengan kasus Covid-19 ini.
Maka dengan tema ini, mau tidak mau para kiai, nyai dan santri harus menjadi pioneer dan berada di garis depan yang peduli dan berusaha semaksimal mungkin dengan berbagai pihak, bagaimana mengatasi pandemi Covid-19 ini.
“Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Adj. Prof. Hananiel Prakasya Widjaya, yang dalam moment ini akan tercatat dalam sejarah RMI, khususnya Nahdlatul Ulama terkait bantuan PCR dan APD untuk covid-19. Hal ini menandakan bahwa NU telah dipercaya oleh berbagai pihak dengan kemampuan kita”, ungkapnya.