Arsenal Lega, Cedera Bukayo Saka Tak Serius
Arsenal bisa bernapas lega setelah hasil pemeriksaan cedera Bukayo Saka menunjukkan bahwa tidak ada cedera serius yang dialaminya. Saka pun diperkirakan bisa tampil saat Arsenal bertandang ke markas Chelsea pada Minggu, 6 Oktober 2022.
Penyerang Arsenal dan Timnas Inggris itu sempat mengerang kesakitan setelah tekel keras yang dilakukan pemain Nottingham Forest Renan Lodi. Saka pun ditarik keluar setelah 30 menit bermain, atau 10 menit setelah pelanggaran keras itu kala mereka menang 5-0.
Menurut The Sun, tanda-tanda bahwa cedera itu tak parah terlihat saat Saka meninggalkan Emirates tanpa menggunakan alat bantu atau sepatu pelindung.
Kendati begitu, pemain berusia 21 tahun itu tampaknya bakal absen saat Arsenal menghadapi FC Zurich di Liga Europa yang berlangsung pada 4 Maret 2022. Karena The Gunners tampaknya tak mau ambil risiko, sehingga mereka baru memberikan lampu hijau di pertandingan melawan Chelsea di Stamford Bridge.
Bukan hanya Arsenal yang merasa lega atas kabar tersebut, Timnas Inggris yang akan menjalani partai pertamanya melawan Iran pada 21 November 2022 nanti juga bisa menghela napas.
“Semoga benar, tidak serius dan bisa tampil di Piala Dunia,” tutur Mikel Arteta, juru taktik The Gunners.
"Itu adalah tendangan yang buruk, dia tertatih-tatih tapi saya tidak melihatnya lebih jauh dari itu. Baik kaki dan pergelangan kaki, dia ditendang beberapa kali,” keluh Arteta soal pelanggaran yang dilakukan para pemain Nottingham Forest.
Saka telah bermain di setiap pertandingan Premier League musim ini. Meski begitu, baru-baru ini Arteta menepis kekhawatiran tentang waktu bermain pemain mudanya itu. Ia juga tidak meragukan bahwa Saka bisa bermain 70 pertandingan musim ini.
"Lihatlah para pemain top dunia, mereka memainkan 70 pertandingan, setiap tiga hari serta membuat perbedaan dan memenangkan pertandingan," kata Arteta setelah menang 1-0 atas PSV awal bulan ini.
“Anda ingin berada di puncak, Anda harus bisa melakukannya. Dan jika kita mulai menempatkan sesuatu yang berbeda dalam pikiran seorang pemain muda, saya pikir kita membuat kesalahan besar karena kemudian (dia) bakal seperti tersugesti bahwa benar, ia bermain terlalu banyak,” katanya.
“Saya tidak mau itu. Saya ingin mereka menjadi kejam setiap tiga hari. Saya ingin mereka mengetuk pintu saya (berkata) 'Saya ingin bermain, saya ingin memenangkan permainan.”
Di bawah Arteta, Saka berkembang pesat. Ia menjadi pemain yang matang di usianya yang relatih muda. Ia menjadi tumpuan di sektor depan dan terus menghidupkan permainan Arsenal di setiap pertandingan.