Aroma Rekayasa..!! Dua Daerah Peserta Kejurda Softball-Baseball Jawa Timur Bermasalah
Aroma tak sedap tercium dalam ajang Kejurda Softball/Baseball Jawa Timur yang digelar Pengprov Perbasasi Jatim di Lapangan Gunungsari, Surabaya, 19-25 Maret 2018. Penyebabnya, dari empat peserta, dua daerah, Sidoarjo dan Surabaya terindikasi 'abal-abal'
Ajang yang seharusnya menjadi arena pembinaan atlet ini terkesan digelar asal-asalan. Bahkan, ada kasak-masuk dipaksakan untuk menutupi kekisruhan yang terjadi dalam tubuh Pengprov Perbasasi Jatim.
Salah satu kenjanggalan terlihat dari keberadaan tim Sidoarjo. Hingga saat ini, dari penelusuran ngopibareng.id Pengkot Perbasasi Sidoarjo belum terbentuk dan tidak tercatat sebagai anggota KONI Sidoarjo, "Perbasasi itu apa, belum jadi anggota KONI Sidoarjo, " ujar staf KONI Sidoarjo, Senin 26 Maret 2018.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua KONI Sidoarjo Frangki Effendi mengatakan jika Pengkot Perbasasi memang belum tercatat resmi sebagai anggotanya, " Belum, masih dalam proses pembentukan, " ujarnya.
Selain Sidoarjo, keberadaan tim Surabaya juga menjadi pertanyaan. Sebab, saat ini terjadi sengketa kepengurusan di Pengkot Perbasasi Surabaya. Bahkan sudah sampai di jalur hukum, Badan Abritase Olahraga Republik Indonesia (BAORI).
"Memang ada gugatan dari Perbasasi Surabaya.Gugatan dari Anggota Perbasasi Kota Surabaya terhadap Pengprov Perbasasi Jawa Timur terkait Tidak diterbitkannya SK Pengkot Perbasasi Surabaya, " ujar Grace, Panitera BAORI.
Sedangkan tim Surabaya juga tidak diperkuat sejumlah pemain terbaik dari beberapa klub, seperti Alligator, Hawks, Sriti, Blueshark Kondisi ini memperihatinkan lantaran ajang ini bertujuan menyiapkan tim terbaik untuk kontingen Jatim di Kejurnas.
Saat pembukaan, jalannya acara yang dihadiri langsung Ketua Umum PB Perbasasi, Andika Monoarfa dan Wakil Ketua Umum KONI Jatim Sucipto itu juga berjalan amburadul. Mulai jam pelaksanaan molor hingga berbagai perlengkapan upacara yang tidak memadai.
Saat pembukaan, Danang Sukandar yang mewakili Ketua Umum Perbasasi Jatim mengatakan, ajang Kejurda ini sebagai salah satu persiapan Jatim mengirimkan atlet muda untuk tampil di Kejurnas Kejurnas Yogyakarta, 28 Maret- 1 April 2018.
“Jadi saya berharap semua pemain harus tampil sebaik mungkin agar bisa menjadi juara dan terpilih masuk tim softball Jatim untuk berlaga di Kejurnas Yogjakarta,” katanya.
Selain itu Danang Sukendar mengatakan, program pembinaan pemain muda terus dilakukan oleh Jatim, nantinya mereka tidak hanya turun di Kejurnas namun bisa memperkuat tim Jatim yang akan berlaga di Papua.
“Karena di Papua nanti ada batasan usia maksimal 23 tahun dan kita masih memiliki waktu untuk terus melakukan pembinaan,” ujarnya. (tom)