Aroma Raja Salman Membuat Iran Kepincut Juga dengan Bali
JAKARTA: Enam bulan berlalu namun efek kunjungan Raja Salman ke Indonesia masih sangat lekat. Raja salman bersama 1.700 rombonganya berlibur ke Bali. Rupanya, publikasi Raja Salman yang sedang di Bali menjadi provokasi tersendiri buat para wisatawan negara-negara di Timur Tengah. Keseruan itu membuat mereka juga ingin merasakan serunya liburan di Bali.
Ini buktinya, yang terbaru, adalah wisatawan asal Iran. Kedatangan mereka ditandai dengan mendaratnya pesawat Charter Mahan Air. Maskapai penerbangan asal Iran itu mendarat mulus di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, pada media akhir agustus lalu.
Berdasarkan data, pesawat A340-600 dengan nomor penerbangan W51123 Teheran - Denpasar itu membawa 290 penumpang. Turut ikut turun juga penumpang dua bayi (infant). Rupanya, Chater Flight Mahan Air beroperasi sekali sepekan. Setiap hari Sabtu saja. Diperoleh keterangan, baru di bulan Oktober nanti maskapai ini akan melayani penerbangan reguler.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, mengatakan, Bali adalah destinasi pertama di Indonesia yang disasar Mahan Air. Ini sepertinya tren baru, bahwa peningkatan wisatawan asal Timur Tengah sangat terasa pascakunjungan Raja Salman ke Bali.
“Tahun sebelumnya sudah ada kunjungan sih, hanya kenaikan mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun lalu pascaraja Salman datang. Jumlah peningkatan malah terbilang fantastis. Jumlahnya sudah 35 ribu penumpang hingga Juli 2017. Lebih tinggi dibanding tahun 2016 sebesar 17 ribu penumpang,” jelas dia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sudah menduga bahwa pariwisata Indonesia semakin nge-hits setelah kedatangan Raja Salman. Semua industri, baik dari arilines, travel agent dan tour operator, semuanya jadi ramai membuat paket perjalanan untuk wisatawan dari negara-negara di Timur Tengah ke Bali.
“Termasuk efeknya hingga ke wisman dari Iran. Seperti Raja Salman dan rombongan, mereka pasti akan terbuai dengan keindahan Bali,” ujar Menpar Arief Yahya.
Lebih jauh Menpar mengatakan, industri dapat membuka peluang yang lebih besar dengan menjual destinasi lainya seperti Lombok, NTB dan Aceh. Ketiga destinasi tersebut sudah diset dengan konsep Muslim Friendly. Terlebih Lombok yang memborong tiga penghargaan di ajang “World Halal Tourism” tahun 2016 lalu.
Dengan kehadiran penerbangan langsung dari Iran ini, Menpar Arief Yahya optimistis target 340 ribu wisman dari Timur Tengah atau naik sebesar 13,3 persen dari target kunjungan di tahun 2016 yang sebesar 300.000 orang dapat tercapai. (*/idi)
Advertisement