Armuji Sudah Sosialisasi, PDIP: Sah-sah Saja Sebelum Rekom Turun
DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya buka suara soal deklarasi dan sosialisasi tersembunyi, Armuji dan Eri Cahyadi, Senin 20 Januari 2020 kemarin, di salah satu gedung pertemuan di Surabaya.
Pertemuan itu, sebenarnya bukan acara deklarasi. Namun, hanya pertemuan antara Armuji dengan seribu lebih Bumantik (ibu-ibu pemantau jentik) di Surabaya. Yang kemudian menarik perhatian adalah, ada banner besar di belakang panggung dengan gambar Eri Cahyadi-Armuji.
Menurut Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya, Baktiono menyebut jika acara tersebut adalah acara yang diselenggarakan secara pribadi Armuji. Tidak ada kaitannya dengan PDI Perjuangan Kota Surabaya, meskipun Armuji adalah kader PDIP.
"Ya itu acara pribadi, hak pribadi. Terserah mau melakukan apa saja. Itu hak beliau. Itu belum secara resmi deklarasi kan, cuma sosialisasi saja kalau dia mau maju bersama Eri. Tidak berhubungan dengan partai," kata Baktiono kepada ngopibareng.id, Selasa 21 Januari 2020 di ruang Komisi C DPRD Kota Surabaya.
Baktiono berdalih tak hanya Armuji yang dibebaskan untuk melakukan sosialisasi untuk maju dalam pemilihan wali kota. Tapi semua kader yang lain. Termasuk Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana pun diperbolehkan untuk melakukan hal yang sama.
"Mau siapapun juga boleh melakukan itu. Pak Whisnu pun juga boleh. Karena itu acara pribadi, bukan ada kaitannya dengan partai," katanya.
Baktiono menyebut apa yang dilakukan Armuji itu sebagai bagian dari survei internal mereka. Karena, salah satu syarat dari PDIP adalah para calon harus memiliki survei yang apik di akar rumput.
"Seperti survei buat bakal calon wali kota. Fine-fine saja. Salah satu syaratnya agar lolos, ya memiliki survei bagus di rakyat," katanya.
Karena menurut Baktiono, hingga saat ini PDI Perjuangan sama sekali belum mengeluarkan keputusan siapa yang akan mereka usung dalam Pilwali Surabaya. Sehingga, jika ada bakal calon yang melakukan sesuatu, hal itu bukanlah wewenang dan tanggung jawab PDIP.
Selain itu, jika surat rekomendasi sudah keluar, tidak akan mungkin ada bakal calon yang berani melakukan kegiatan kampanye selain arahan partai. Karena, semua harus sesuai dengan patron dan tugas partai yang diputus oleh DPP PDIP.
"Kalau surat sudah turun, dari DPC sampai anak ranting akan bergerak memenangkan. Tidak ada yang membelot," kata Baktiono.