Arifin Panigoro, Bergelimang Harta tapi Tak Punya Aset di LN
Sosok Arifin Panigoro layak dicontoh. Dia bukan hanya dikenal Raja Minyak Indonesia, tapi juga orang yang taat membayar pajak. Dia bahkan pernah mendapat penghargaan dan dinobatkan sebagai pembayar pajak terbesar di Indonesia pada 2017 lalu. Penghargaan ini juga pernah dia dapatkan juga dua tahun sebelumnya.
1. Sempat nyambi kerja jadi teknisi listrik
Pria kelahiran Bandung, 1945 silam itu dikabarkan pernah bekerja sebagai teknisi instalator listrik yang sering blusukan dari rumah ke rumah. Pekerjaan itu dilakukan olehnya untuk menambah uang saku ketika masih kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Arifin adalah anak sulung dari 11 bersaudara. Menurut adiknya, yaitu Hilmi Panigoro, Arifin memulai kerja sampingan itu saat memasuki semester akhir. Jadi instalator listrik tentu tak sulit, lantaran Arifin adalah mahasiswa teknik elektro.
Sejak kecil, Arifin memang sudah terbiasa bekerja. Dia selalu membantu ayahnya Jusuf Panigoro yang memiliki toko di Braga sebagai kasir. Namun karena kebiasaan itulah Arifin menjadi giat bekerja hingga dewasa.
Usai menekuni profesi sebagai teknisi listrik, dia memulai usaha baru, yaitu pemasangan pipa proyek. Di situlah akhirnya dia mendapatkan ilham mendirikan Meta Epsi Drilling Company alias Medco.
2. Mendirikan Medco Group yang menggurita
Singkat cerita, pada tahun 1979-1980 terjadi peristiwa oil boom yang menyebabkan minyak bumi menjadi komoditas primadona di kegiatan ekspor. Di saat itulah Arifin mendirikan Medco, dan Medco pun beruntung karena pemerintah RI sedang gencar melakukan pembinaan terhadap pengusaha migas lokal.
Tahun 1992, Medco berhasil menguasai kontrak eksplorasi dan produksi Tesoro di Kalimantan Timur. Perusahaan energi ini pun melantai di bursa saham untuk memperkuat permodalan.
Sejauh ini, Medco sudah berkembang jadi perusahaan raksasa. Mereka juga masuk ke bisnis pembangkit listrik. Salah satu proyeknya adalah pembangunan sumur panas bumi terbesar di dunia, yang berbasis di Sumatera Utara.
3. Bergelimang harta, Arifin Panigoro tak punya aset di luar negeri
Sebagai seorang taipan yang bergelimang harta, ayah dari Maera dan Yaser Panigoro ini sempat mengaku tidak memiliki aset di luar negeri. Pernyataan itu dilontarkan olehnya setelah mengikuti program tax amnesty pada 2016 lalu.
Soal masalah pajak, Arifin memang tampil sebagai wajib pajak yang baik. Di tahun 2004 saja dia membayarkan pajak perusahaan miliknya dengan seluruh hasil penjumlahan dari saham dan nilai sahamnya.
Menurut Arifin, sudah sewajarnya pengusaha bersikap transparan dan bersih soal aset. Karena hal itu bakal memuluskan pengembangan bisnis di kemudian hari.
4. Pernah ikut partai politik
Gak cuma punya bisnis yang besar, Arifin juga punya karier politik lho. Dia pernah tergabung di Partai Demokrasi Perjuangan alias PDIP, dan dia menjabat sebagai Ketua Fraksi tahun 2002 hingga 2003.
Namun karena dirinya membentuk Gerakan Pembaharuan, Arifin akhirnya dipecat pada tahun 2005. Bukan hanya Arifin yang saat itu dipecat lho, ada beberapa tokoh lain seperti artis senior mendiang Sopan Sophian, Mantan Menteri BUMN Laksamana Sukardi, Engelina Pattiasina, Pius Lustrilanang, Roy B.B. Janis dan Noviantika Nasution.
5. Mempercayakan keluarganya untuk mengelola Medco
Meskipun sudah tampil sebagai perusahaan yang top, Medco dikuasai oleh anggota keluarga Panigoro. Saat ini, jabatan Direktur Utama diduduki oleh Hilmi Panigoro.
Putra bungsu Arifin yang dulu menjabat sebagai Business Development Manager di Medco, kini sudah jadi komisaris. Sementara itu, adik Arifin, Yani Yuhani Panigoro, juga menjabat sebagai komisaris dan direktur dari beberapa anak perusahaan Medco.
Jabatan Komisaris Utama diduduki oleh Muhammad Lutfi. Kamu tahu siapa dia? Dia adalah mantan Menteri Perdagangan RI tahun 2014.