Arif Afandi Optimis, Media NU dapat Bersaing dengan Media Umum
Di tengah persaingan media yang semakin ketat, media yang menyasar pembaca kaum Nahdliyin harusnya bisa bertahan. Bahkan tak menutup kemungkinan, bisa lebih besar dibandingkan dengan media umum. Sejarah pernah mencatat hal tersebut.
Praktisi media sekaligus CEO Ngopibareng.id menyebut optimis media NU bisa bersaing dengan media nasional. Bahkan dengan media asing. Dia mempunyai keyakinan tersebut bukannya tanpa alasan. Kata dia, warga NU yang jumlahnya jutaan itu, harusnya bisa menjadi pembaca potensial media NU.
"Saya yakin media NU mampu berada di rating dunia. Karena jumlah warga NU secara kuantitas sangat luar biasa. Ada 100 juta lebih,” kata Arif Afandi saat menjadi pembicara dalam Halaqoh Media NU dan Pesantren se-Jawa Timur, Sabtu, 14 Maret 2020 di Kantor PWNU Jawa Timur.
Kata Arif, media NU memiliki pangsa pasar yang jelas. Jumlahnya mencapai 100juta lebih. Dengan modal seperti ini, media NU harusnya bisa melampaui alibaba.com. Apalagi sejarah pernah membuktikan media NU bisa melebihi media nasional dalam hal oplah.
"Seperti Majalah Aula, oplahnya pernah melewati Koran Tempo. Jadi secara kualitas dan kuantitas sangat luar biasa. Optimis kita mampu,” ujar Arif.
Namun, untuk mengulang masa kejayaan itu, Arif menyebut ada syarat yang harus dilakukan, yaitu terus mengikuti perkembangan zaman. Misalnya, seperti yang masuk dalam era digital.
“Zaman digital seperti sekarang, media NU harus membekali diri mulai dari bagaimana memahami web development, bagaimana memahami coding, paham SEO (Search Engine Optimation) agar bisa nyambung di Google, sehingga jika disejajarkan dengan media lain,” jelasnya.
Halaqoh Media NU dan Pesantren se-Jawa Timur, merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan hari lahirnya PWNU Jatim. Selain Arif Afandi yang menjadi pembicara, ada pula beberapa praktisi media lainnya yang ikut menjadi narasumber.