Arif Afandi: DMI Lebih Fokus Memakmurkan Masjid
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Surabaya periode 2019-2024 Arif Afandi mengatakan, organisasi yang dipimpinnya terus berusaha untuk untuk memakmurkan masjid. Yakni, melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan sosial.
"Karena, DMI adalah organisasi yang menaungi masjid-masjid di seluruh Indonesia," tuturnya.
Menurut mantan Wakil Wali Kota Surabaya, DMI tidak masuk ke dalam urusan ubudiyah, karena hal ubudiyah sudah dibina oleh organisasi keagamaan yang menjadi tempat afiliasi masjid-masjid lainnya.
"Seperti masjid NU dibina oleh PCNU, Muhammadiyah oleh PWMU, dan lain sebagainya," tutur Founder dan Owner Ngopibareng.id.
Ia mengungkapkan hal itu terkait DMI Kota Surabaya yang menggelar “Malam Anugerah Masjid 2020” pada Jumat 6 Maret 2020 di Dyandra Convention Center Kota Surabaya. Pada kesempatan itu, juga ada penyerahan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) “Sedekah Donor Darah Berbasis Masjid”, dan juga pelantikan pengurus DMI Kota Surabaya periode 2019-2024.
Acara tersebut dihadiri Wakil Presiden Indonesia periode 2005-2009, 2014-2019, DR. (HC). Muhammad Jusuf Kalla, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DMI pusat sekaligus Ketua Palang Merah Indonesia (PMI). Bukan hanya Jusuf Kalla, acara itu dihadiri oleh seluruh takmir masjid se-Kota Surabaya.
Yang menarik, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turut hadir memberikan semangat baru jajaran pengurus baru DMI Kota Surabaya.
Menurut Arif Afandi, kegiatan tersebut merupakan upaya dan langkah DMI Kota Surabaya untuk memakmurkan masjid, melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan sosial. Karena, DMI adalah organisasi yang menaungi masjid-masjid di seluruh Indonesia.
Karena itu, diingatkan Arif, DMI tidak masuk ke dalam urusan ubudiyah, karena hal ubudiyah sudah dibina oleh organisasi keagamaan yang menjadi tempat bernaungnya.
“Kami lebih cenderung membantu untuk memakmurkan masjid-masjid, melalui peningkatan kapasitas pengurus takmir, di dalam hal pengelolaan keuangan, penyiapan infrastruktur yang representatif, hingga membantu menjadikan masjid sebagai pusat kebudayaan dan kemanusiaan,” kata Arif.
Selain itu, malam Anugerah Masjid 2020 digelar untuk mengapresiasi kepada pelbagai pihak, baik lembaga maupun perseorangan yang sudah berkontribusi secara nyata dalam penyediaan fasilitas, saran, dan prasarana tempat ibadah yang representatif.
Salah satunya adalah seperti pihak-pihak pengusaha tempat perbelanjaan atau mall, yang menyediakan musholla yang representatif, sehingga pengunjung tempat perbelanjaan atau mall, tidak merasa kesulitan ketika ada panggilan salat.
“Sehingga masyarakat itu bisa nyaman dalam menjalankan kewajibannya sebagai muslim, untuk salat 5 waktu,” kata Arif.
Bukan hanya itu, penghargaan itu akan diberikan kepada lembaga atau perseorangan yang sudah merawat masjid-masjid bersejarah atau heritage di Kota Surabaya. Seperti Masjid Ampel, Masjid Peneleh, dan lainnya. Sehingga masyarakat tetap bisa datang untuk berkunjung dan beribadah ke masjid-masjid tua itu.
“InsyaAllah, nanti kedepannya kami juga akan berikan penghargaan kepada pihak lembaga pendidikan (kampus) dan juga perkantoran, yang memiliki inovasi dan inisiatif dalam rangka memakmurkan masjid milik mereka,” katanya.
Terkait dengan rekor Muri, Arif mengatakan ada penyerahan piagam Rekor Muri, yang diberikan untuk penyelenggaraan donor darah estafet di masjid-masjid terbanyak se-Indonesia, yang dilakukan di Surabaya.
Menurutnya, konsep donor darah dengan melibatkan masjid-masjid, merupakan program pertama di Indonesia.
“Ini baru pertama kali di Indonesia, ada konsep donor darah seperti ini, yang melibatkan masjid-masjid. Ini dilakukan atas kolaborasi antara DMI dan juga PMI,” tuturnya.