Arief Harsono, Bos Pejuang Covid Yang Meninggal Karena Covid
Siang itu, ia banyak cerita tentang timnya yang harus pontang-panting. Memasang instalasi oksigen di Wisma Atlet Jakarta. Di tengah para penderita Covid-19.
Dia adalah Arief Harsono. Bos Samator yang tadi malam meninggal karena Covid-19. Kabar duka yang mengejutkan karena baru beberapa hari lalu telpon-telponan.
Tak ada kabar ia terpapar virus yang kini sedang menggila lagi ini. Hanya, hari itu, ia tak menemui saya langsung seperti biasanya kalau saya berkunjung di Novotel Samator miliknya.
Padahal ia selalu menemui saya seperti tahun lalu. Di awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Saat ia bercerita timnya bekerja seperti Bandung Bondowoso menggarap fasilitas RS Covid di Wisma Atlit.
Pertemuan tahun lalu itu tak direncanakan sebelumnya. Kebetulan saya ada janji untuk bersua dengan seorang kawan. Di hotel bintang lima di Surabaya Timur ini.
Saya pun melapor ke Arief Harsono --demikian saya biasa memanggil. "Pak Arief, saya sedang ngopi di Damsole Pool Bar hotel sampeyan," kata saya melalui wahtsapp.
Ia pun langsung menelpon. Mau bergabung di tempat saya bertemu dengan orang di bar yang diberi nama kapal pertama miliknya ketika mulai berusaha.
Ia memang selalu punya kebiasaan seperti itu. Langsung menelpon setiap saya mengirim pesan. Sebaliknya, ia selalu mengirim pesan dulu kalau ingin menelpon saya.
Arief Harsono, bos Group Samator, memang bukan orang asing bagi saya. Ia salah satu pengusaha kenamaan di kota ini. Yang saya kenal sejak jadi wartawan.
Makin dekat ketika saya menjadi wakil walikota Surabaya. Bahkan ikut aktif menggalang massa pemilih saat saya jadi calon wawali maupun ketika mencalonkan jadi walikota.
Pertemanan tak berhenti meski saya tak menjadi pejabat lagi. Ia tetap ramah dan selalu siap membantu setiap kali saya punya gawe. Bantuan apa saja. Termasuk untuk kegiatan sosial.
Apalagi, ia juga menjadi anggota Kagama, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada. Ia memang pernah menjadi mahasiswa Magister Manajemen UGM.
Tidak hanya jadi mahasiswa. Ia menjadi mitra UGM untuk membuat kelas MM di luar Jogjakarta. di Jakarta dan pernah buka kelas MM UGM di Surabaya.
Karena itulah, ia juga dekat dengan Mantan Rektor UGM Pratikno yang kini menjadi Menteri Sekretaris Negara. Juga dekat dengan Presiden Jokowi sebagai tokoh Budha dan pengusaha.
Karena itu, ia beberapa kali membantu memfasilitasi kegiatan Kagama Jatim. Seperti saat Musda Kagama yang dihadiri Ketua Umum Ganjar Pranowo dan Sekum Ari Dwipayana.
Ia menjadi pemasok oksigen rumah sakit di seluruh Indonesia. Termasuk pengadaan oksigen dadakan yng melonjak sejak pandemi Covid.
Sampai ia mempunyai satgas khusus. Yang selalu siap setiap ada permintaan menyediakan oksigen di seluruh Indonesia. Di mana saja kapan saja.
Awal tahun ini, ia menyelenggarakan vaksinasi massal di komplek perkantoran miliknya. Yang dihadiri Menteri Kesehatan dan Walikota Eri Cahyadi.
Ketokohannya dalam dunia bisnis dan sosial menjadikan ia tak hanya dikenal di Surabaya. Tapi juga di tingkat nasional. Bisa menembus batas-batas politik.
Selamat jalan Pak Arief. Perjuanganmu dalam ikut melawan pandemi Covid telah "memakan" dirimu sendiri. Engkau harus menyerah dengan virus yang ikut aku perangi.