Argentina, Peru, dan Qatar Bersaing Gantikan Indonesia
Argentina, Peru, dan Qatar disebut-sebut bakal menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Kabar tiga negara ini berambisi menggantikan Indonesia beredar setelah FIFA secara resmi mencoret Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. FIFA dalam waktu dekat akan segera mengumumkan pengganti Indonesia.
"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah," demikian pernyataan FIFA.
Diketahui, negara asal Lionel Messi tersebut berambisi menjadi tuan rumah yang baru. Ambisi ini demi memberikan tiket bagi Timnas Argentina U20 untuk tampil di ajang tersebut.
Karena, Timnas U-20 Argentina gagal lolos setelah kalah poin dengan tim-tim tersebut. Tim negara Amerika latin yang lolos ke piala dunia U-20 ini diantaranya Uruguay, Brasil, Kolombia, dan Ekuador.
Sementara itu, Peru juga santer disebut bakal menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Karena negara ini juga mengalami hal sama dengan Argentina yakni tidak lolos ke babak final Piala Dunia U-20.
Terakhir, negara yang juga ngebet ingin jadi tuan rumah Piala Dunia u-20 adalah Qatar. Negara menjadi calon kuat tuan rumah yang baru karena reputasinya yang sukses menggelar Piala Dunia 2022.
Kapasitas Qatar sebagai tuan rumah turnamen besar tak perlu diragukan lagi. Negara teluk tersebut baru saja sukses menggelar turnamen Piala Dunia 2022 dan dianggap sukses.
Dikutip laman resminya, Rabu, 29 Maret 2023 malam WIB, FIFA menjelaskan, keputusan pencoretan tersebut diambil setelah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Doha, Qatar.
"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023," demikian bunyi pernyataan resmi FIFA.
Indonesia juga kemungkinan bakal mendapatkan sanksi karena dianggap gagal menyelenggarakan turnamen kedua terbesar milik FIFA tersebut. "Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," imbuh pernyataan tersebut.