Aremania Klaim Hoax Temuan Botol Miras di Tragedi Kanjuruhan
Temuan 46 botol diduga berisi miras di kompleks Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, menuai kritik dari masyarakat. Suporter Aremania juga merasa terdampak akibat temuan miras saat tragedi Kanjuruhan, usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022.
Salah satu Aremania, Ambon Fanda menyatakan, para suporter tidak mungkin bisa membawa miras masuk ke Stadion Kanjuruhan. Ada pemeriksaan ketat dari personel keamanan maupun panitia penyelenggara (panpel).
"Tidak mungkin. karena setiap pintu memiliki pemeriksaan ketat, Jadi tidak memungkinkan kalau botol itu masuk ke stadion. Jadi jangan menebarkan berita yang tidak benar," ujarnya, Sabtu 15 Oktober 2022.
Ambon mengatakan di pintu pemeriksaan tiket masuk ke Stadion Kanjuruhan dijaga oleh tiga unsur pengamanan dari personel polisi, TNI, dan steward. Pemeriksaan yang dilakukan juga cukup ketat terutama soal miras.
"Jadi botol kaca itu tidak bisa masuk. Wong botol plastik aja itu nggak bisa dibawa masuk. Air dari botong dituang ke kantong plastik saat pemeriksaan di pintu masuk. Kalau ditemukan botol itu ya tolong obyektif sedikit," katanya.
Namun setelah ditelusuri, ada pernyataan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang bahwa temuan 46 botol miras tersebut adalah obat Penyakit, Mulut dan Kuku (PMK).
"Pihak kepolisian itu harus menelusuri lebih detail dulu baru membuat statement. Itu kan membuat opini publik amburadul. Harus berhati-hati sat membuat statement,” ujarnya.
Ditambahkan oleh Sekjen Federasi KontraS, Andy Irfan bahwa temuan botol miras tersebut diduga sebagai rekayasa kasus tragedi Kanjuruhan.
“Semua pihak punya dugaan kuat ada rekayasa, botol-botol sendiri terus di foto-foto sendiri,” ujarnya.