Arab Saudi Longgarkan Lockdown, Ibadah Haji 2020 Bisa Dilakukan?
Arab Saudi mulai melonggarkan aturan lockdown secara perlahan. Toko-toko retail dan pusat perbelanjaan di Saudi secara perlahan mulai Rabu, 29 April 2020 juga mulai buka.
Meski begitu, pengawasan ketat tetap diberlakukan. Pembatasan jam buka toko diberlakukan yakni mulai pukul 09.00 pagi hingga 17.00 sore.
Petugas dan para medis berjaga di pusat perbelanjaan dan mengecek suhu tubuh setiap pengunjung yang masuk. Mereka yang bersuhu di atas 38 derajat celcius langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
Mengutip Saudi Press Agency, kelonggaran ini berlaku setelah Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud mengeluarkan perintah untuk melonggarkan jam malam. Aktivitas perekonomian bisa dilakukan mulai pukul 09.00 pagi hingga 17.00 sore.
Selain toko, perusahaan konstruksi dan pabrik-pabrik juga mulai diizinkan beroperasi tanpa pembatasan ketat.
Kelonggaran aturan ini akan diberlakukan selama periode 6-20 Ramadhan yakni mulai Rabu, 29 April sampai Rabu 13 Mei 2020 mendatang.
Kelonggaran lockdown ini tetap tidak berlaku untuk aktivitas klinik kecantikan, salon rambut, tempat olahraga serta klub kebugaran.
Tempat rekreasi, bioskop, restoran, cafe serta aktivitas lain yang tidak relevan tetap belum boleh buka.
Kelonggaran di Arab Saudi ini berlaku di seluruh wilayah kecuali Mekah.
Sementara itu, meski mulai melonggarkan negaranya, Arab Saudi belum memberikan kepastian tentang musim haji tahun ini.
Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi, Muhammad Saleh bin Taher Banten beberapa waktu lalu minta seluruh umat Islam yang berniat haji tahun ini bisa menundanya hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Sesuai jadwal, rangkaian pelaksanaan ibadah haji sudah bisa dimulai pada Juli 2020. Namun dengan pernyataan Menteri Haji Arab Saudi, kemungkinan Arab Saudi masih belum membuka pintu masuk bagi jemaah dari luar Arab Saudi.
Sekadar diketahui, selama pandemi Corona, Arab Saudi mencatat adanya 16.299 kasus infeksi dengan angka kematian di seluruh negeri mencapai 136 orang. Di Arab Saudi, mereka yang dinyatakan sembuh mencapai 2.215 orang.