Arab Saudi Kutuk Keras Bom di Surabaya
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengutuk keras bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu pagi. "Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sangat sedih atas apa yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur serta Depok, Jawa Barat, Indonesia," ujar Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi hari Senin 14 Mei 2018 di Jakarta.
Aksi yang mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka itu berbeda sekali dengan sikap bangsa Indonesia yang cinta kedamaian dan menjauhi kekerasan.
"Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud telah menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada Presiden Joko Widodo atas aksi teror yang terjadi di Indonesia," ujar dia.
Raja Salman, lanjutnya, mengharapkan korban yang terluka dapat segera pulih kembali dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, kesabaran dan keikhlasan.
"Apa yang terjadi di Surabaya dan Depok sangat jauh sekali dari ajaran Islam yang kita pahami bersama. Kita lihat bahwa peristiwa ini berkaitan dengan cara-cara yang dilakukan oleh ISIS," kata dia.
Ia mengungkapkan Nabi Muhammad sangat memberikan perhatian kepada warga yang tidak memeluk agama Islam. Misalnya, kepada kaum Yahudi.
Nabi Muhammad, lanjutnya, juga menyerukan hidup berdampingan dalam suasana penuh kedamaian dan toleransi antara muslim dan non-muslim.
"Kerajaan Arab Saudi mengajak pemerintah Indonesia bersama-bersama memerangi tindakan terorisme," ujar Osama.
Kepolisian Daerah Jawa Timur menyatakan data sementara korban meninggal dunia akibat serangan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu 13 Mei pagi menjadi 13 orang.
"Jumlahnya bertambah lagi menjadi 13 orang yang meninggal dunia. Sedangkan korban luka terdata sebanyak 43 orang dan dirawat di berbagai rumah sakit di Surabaya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Minggu.
Sebelumnya, lima anggota kepolisian gugur saat bentrokan dengan narapidana teroris di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat pada Selasa 5 Mei lalu.
Kelima anggota yang meninggal dunia itu yakni Iptu Yudi Rospuji Siswanto, Aipda Denny Setiadi, Brigadir Polisi Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Polisi Syukron Fadhli dan Brigadir Satu Polisi Wahyu Catur Pamungkas. (an/ma)