Arab Saudi Buka Kembali Umrah Secara Bertahap Mulai 4 Oktober
Pemerintah Arab Saudi kembali mengizinkan jamaah dalam negeri untuk melakukan ibadah umrah mulai 4 Oktober 2020, dan 1 November 2020 bagi jamaah dari luar negeri, demikian laporan Kantor Berita SPA, Selasa kemarin.
Sebelumnya, Saudi menutup layanan ibadah umrah—yang dalam keadaan normal dapat dilakukan umat Islam di Makkah dan Madinah sepanjang tahun—sejak Maret akibat wabah COVID-19.
Pembukaan kembali layanan umrah berarti memungkinkan hingga 6.000 warga negara dan penduduk di Arab Saudi menjalankan umrah tiap harinya.
Menurut laporan SPA, hanya sebanyak 30 persen dari kapasitas normal 20.000 jamaah yang diizinkan melaksanakan ibadah umrah per hari, sebagai langkah pencegahan penularan virus.
Kapasitas umrah harian baru akan ditingkatkan menjadi 75 persen setelah dua pekan, pada 18 Oktober 2020.
Sementara untuk pembukaan di awal November nanti, Saudi hanya akan mengizinkan jamaah umrah dari sejumlah negara khusus yang dianggap aman, dengan kapasitas 100 persen hingga berakhirnya pandemi.
Selain umrah, Pemerintah Saudi sebelumnya juga membatasi layanan ibadah haji—yang biasanya dapat mengumpulkan sekitar tiga juta orang dari seluruh dunia, menjadi hanya untuk beberapa ribu jamaah dalam negeri saja.
Data resmi menunjukkan bahwa layanan haji dan umrah mendatangkan pendapatan bagi Arab Saudi hingga sebesar 12 miliar dolar AS atau sekitar Rp177 triliun per tahun.
Sementara itu, jumlah infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi Arab Saudi hingga 22 September 2020 adalah sebanyak 330,798 kasus, bertambah sekitar 500 kasus baru dari hari sebelumnya, dengan total kematian 4.542 kasus.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan keputusan itu diambil setelah menilai perkembangan virus corona dan sebagai tanggapan atas keinginan umat Islam di seluruh dunia untuk melakukan ritual tersebut.
Kementerian Dalam Negeri juga meminta semua orang yang mengunjungi tempat-tempat suci itu untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan, memakai masker wajah, menjaga jarak aman dari orang lain, dan menahan diri dari kontak fisik.
Kementerian tersebut mengatakan Arab Saudi ingin "memberdayakan para peziarah, baik dari dalam maupun luar negeri untuk dapat melakukan" ritual dengan cara yang aman dan sehat, "sambil melindungi mereka dari ancaman pandemi." (ant/AN)