Arab Galang Pengakuan Ibukota Palestina di Yerusalem Timur
Enam negara Arab bertekad mengupayakan pengakuan internasional untuk negara Palestina yang beribukota di Yerusalem Timur.
Bertemu di Amman 6 Januari kemarin, para menteri luar negeri Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Maroko dan Palestina juga menyatakan akan memastikan tidak ada negara yang mengakui Yerusalem ibu kota Israel, lapor kantor berita Spanyol EFE seperti dikutip euronews.com.
Keputusan ini keluar tepat satu bulan setelah langkah kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memicu protes dari Timur Tengah, dunia Islam dan para pemimpin Barat.
Liga Arab kini berencana menggelar pertemuan lengkap para menteri luar negeri akhir bulan ini "untuk mengevaluasi hasil" kontak liga ini dengan komunitas dunia, terutama Rusia, China dan Uni Eropa.
Status Yerusalem yang menjadi tempat suci Islam, Kristen dan Yahudi, menjadi salah satu batu ganjalan terbesar untuk setiap upaya damai Palestina-Israel.
Israel menganggap Yerusalem tak bisa dibagi-bagi, sebaliknya Palestina menginginkan bagian timur kota ini menjadi ibu kotanya. Bagian timur Yerusalem sendiri dicaplok Israel menyusul Perang 1967.(ant)