Aprilia Manganang harus Tes Fisik Setiap Berkompetisi Voli Putri
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa mengungkap kondisi prajuritnya, yakni Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang. Secara medis, mantan atlet timnas voli putri Indonesia ini terbukti lahir sebagai seorang pria dengan kelainan hipospadia.
Hipospadia adalah suatu kelainan di mana letak lubang kencing pada bayi laki-laki tidak normal. Hal ini diketahui usai pemeriksaan medis pada Februari 2021 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
TNI AD membantu Aprilia Manganang yang memiliki kelainan hipospadia dengan corrective surgery sebanyak dua kali. Aprilia Manganang menjalani operasi media tahap pertama dan masih pemulihan di RSPAD Gatot Subroto.
Sebelum kasus ini terungkap, Aprilia Manganang sudah sering mendapat protes terkait identitasnya saat membela klub voli maupun timnas baik pertandingan di dalam maupun luar negeri.
Kondisi fisik yang menyerupai laki-laki, Aprilia Manganang kerap mendapatkan protes dari lawan dalam kompetisi voli putri. Ia sempat diprotes oleh tim Popsivo Polwan di Liga Bola Voli Indonesia (Livoli) 2011. Saat itu, Popsivo menolak bertanding melawan Alko Bandung yang diperkuat Aprilia Manganang. Mereka menolak bertanding karena hasil feminine test-nya belum keluar.
Pada Livoli 2013, tim Bank Jatim Surabaya dan Petrokimia Gresik juga melancarkan protes dengan kasus yang sama. Tak hanya itu, Aprilia Manganang juga pernah mendapat cemoohan dari suporter Filipina pada laga pertama Grup B SEA Games 2015 di OCBC Arena, Singapura.
Tim voli Filipina juga mengajukan protes kepada Komite Penyelanggara SEA Games 2015 (SINGSOC) dan meminta dilakukan tes untuk Aprilia Manganang. Namun, akhirnya laporan tersebut ditolak dan pevoli kelahiran Tahuna, Sulawesi Utara, 27 Maret 1992 ini pun aman untuk bermain pada pertandingan selanjutnya.
“Semua prosedur untuk membuktikan saya perempuan tulen, saya jalani. Saya harus buka baju dan tes darah. Hasil tes membuktikan saya ini seorang perempuan,” tegas pemilik nama asli Aprilia Santini Manganang kala itu.
Di SEA Games 2015, Tim Indonesia berhasil mengakhiri turnamen dengan raihan medali perunggu. Dukungan teman-teman dan PB PBVSI memberi lampu hijau kepada Aprilia Manganang untuk tetap berpartisipasi dalam setiap kegiatan voli putri di Tanah Air.
Sejauh ini, Aprilia Manganang belum memberikan keterangan terkait perubahan status dari perempuan menjadi laki-laki. Apakah perubahan kelamin ini akan diiringi dengan ganti nama?