Apresiasi Tenaga Medis, Khofifah Berikan Insentif Rp15 Juta
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi khusus berupa pemberian insentif kepada para tenaga medis yang memberikan layanan pada pasien dalam pengawasan dan positif corona yang dirawat di rumah sakit.
Menurutnya, peran tenaga kesehatan dalam menangani kasus Covid-19 sangat penting. Untuk memotivasi, Khofifah secara langsung melakukan komunikasi melalui video conference dengan tenaga medis di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu 5 April 2020 petang.
Dalam video conference itu Khofidah menanyakan mengenai kondisi tenaga kesehatan serta kendala yang dihadapi selama melakukan perawatan.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menanyakan pemberian gizi bagi para tenaga medik. Ia ingin memastikan kebutuhan gizi para tenaga medis tercukupi.
“Para tenaga medik ini kan melayaninya luar biasa. Waktu istirahat para dokter dan para perawat selama proses pelayanan ini berkurang. Adakah rekomendasi dari para tim medik untuk bisa menjaga stabilitas misalnya berapa hari, berapa minggu bertugas, berapa hari atau berapa minggu istirahat, seperti apa? Adakah sirkulasi waktu jaga?” tanya Khofifah.
Tak hanya itu, Khofifah juga ingin mendapatkan informasi secara langsung dari para dokter dan perawat tentang pasien yang kini sedang di rawat di RSUD dr Soetomo. Pasalnya dari rumah sakit rujukan utama penanganan covid-19 di Jatim tersebut, kemarin ada empat orang yang terkonversi sembuh.
“Selain 4 sembuh, informasinya ada tiga orang yang kondisinya stabil, satu orang sudah konversi negatif. Jadi kami sudah koordinasi dengan dinas. Jadi nanti pasien akan melakukan isolasi diri di rumah. Tetap tetap kita pantau bersama rekan-rekan kita,” kata Khofifah.
Total saat ini ada 38 pasien positif corona di Jatim yang dinyatakan sembuh. Secara khusus dalam kesempatan video conference tersebut, Khofifah meyampaikan, apresiasinya pada para tenaga medis yang bertugas.
“Kami semua menyampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan baik para dokter, tenaga medik maupun paramedik, dan kepada semua yang sudah memberikan profesionalisme dan dedikasi terbaiknya untuk memberikan layanan merawat pasien baik yang positif covid-19 maupun yang PDP,” kata Gubernur Khofifah.
Untuk itu, Khofifah telah memberikan insentif kepada satu tim tenaga medis yang melakukan perawatan sebesar Rp15 juta sebulan, sementara yang melakukan screening mendapat Rp7,5 juta per bulan.
Menanggapi sapaan tersebut, dokter spesialis paru RSUD dr Soetomo, dr Wahyu dalam video conference mengatakan, saat bertugas menjadi Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere) di RSUD dr. Soetomo Surabaya telah merawat 10 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Diantaranya 3 pasien menggunakan ventilator.
"Terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh ibu gubernur. Jadi, kalau boleh cerita kita memang sudah kontak dengan pasien yang terkonfirmasi. Tetap kita pantau teman-teman, apakah ada keluhan atau tidak,” kata dr Wahyu dengan masih menggunakan APD lengkap.
“Jika memang ada keluhan dari para tenaga medik yang kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi maka akan ada pemeriksaan. Minimal untuk screening. Jadi sebaiknya ada pemeriksaan,” kata dr Wahyu.
Terkait jam kerja yang disinggung oleh Gubernur Khofifah, Wahyu mengaku bahwa saat ini mereka bekerja dengan ketat akan tetapi mereka masih mendapatkan jatah shif istirahat yang cukup. Sebab di rumah sakit tipe A tersebut memang memiliki tenaga medis yang cukup.
“Untuk jam kerjanya satu minggu kalau bisa ada penggantinya, karena memang cukup,” kata dr Wahyu.
Mengenai waktu istirahat, ia juga mengatakan bahwa masih bisa terkendali. Ia mengaku dibantu dengan dua orang PPDS Paru, PPDS Anastesi, lima perawat yang bertugas.
Advertisement