IKA UB Gelar Pentas Tari dan Lukis di Masa Pandemi Covid-19
Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur menggelar pentas seni di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang.
Pentas seni yang bertajuk Malang Menari untuk Indonesia tersebut menyuguhkan kesenian tari dan melukis sekaligus.
Ketua Panitia, Kenjo Aju Wulandari mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk mengapresiasi seni yang selama ini vakum lama akibat adanya pandemi Covid-19.
"Dikarenakan selama pandemi ini mereka kesulitan mengekspresikan seni tari yang mereka miliki. Oleh karena itu kami mempersembahkan pentas budaya dengan tema Malang Menari untuk Indonesia ini," ujarnya, Minggu 14 Maret 2021.
Dalam acara tersebut kata Kenjo yang juga merupakan anggota IKA UB dimeriahkan oleh 28 penari dari Sanggar Denendar berkolaborasi dengan enam penembang dan dua orang perupa.
"Jadi selama anak-anak menari, perupanya itu membuat sketsa berupa karakter wayang dari para tamu undangan VIP. Misalkan contoh ada bapak A yang kami undang, lalu akan dibuatkan sketsa karakternya,” katanya.
Dalam acara bertajuk Malang Menari untuk Indonesia tersebut Kenjo mengatakan ada sebanyak 11 ragam tarian yang ditampilkan kepada para tamu undangan yang hadir.
"Jenis tariannya mulai dari, Tarian Anak Indonesia, Gambyong, Ujung Alit, Beskalan, Sintren, Dongklak, Bapang, Remo, Sekar Jenang, Sawunggaling," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Ahmad Wanedi, yang menghadiri acara tersebut turut mengapresiasi adanya pertunjukkan kesenian yang mulai bisa tampil kembal di tengah pandemi Covid-19.
"Tentu kami atas nama komisi D DPRD Kota Malang mengapresiasi kegiatan mereka dan kami mendukung kalau ini menjadi kegiatan rutin yang mereka lakukan," katanya.
Kegiatan yang diadakan oleh IKA UB ini kata Wanedi juga merupakan sebuah upaya untuk tetap menjaga eksistensi kesenian meskipun beberapa lam vakum akibat pandemi Covid-19.
“Sebab kalau pelaku kesenian tidak diberi kegiatan kasian mereka. Kalau kesenian kita diklaim oleh negara lain, tentu saya berharap kesenian kita bisa dipatenkan,” ujarnya.
Advertisement