Apresiasi Nelayan, Pemkab Lamongan Gelar Rukun Nelayan Award
Apa yang dilakukan Pemkab Lamongan ini mungkin baru kali pertama di Indonesia. Yakni, Rukun Nelayan Award, yang digelar di Pendapa Lokatantra, Pemkab Lamongan, Rabu 14 Desember 2022.
Yakni, sebuah apresiasi bagi kelompok nelayan, dengan kriteria penilaian berdasarkan kelengkapan administrasi yang baik, pengelolaan organisasi serta inovatif.
Menurut Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, keberadaan rukun nelayan sangat efektif. Selain berperan sebagai penghimpun iuran nelayan, juga menyediakan fasilitas surat-surat serta sebagai pengawas kerja. Bahkan, rukun nelayan mampu merubah pola pikir masyarakat nelayan dan menjadi penengah apabila terjadi konflik antar-nelayan.
“Rukun nelayan sangat efektif untuk tempat berkumpulnya para nelayan. Sehingga, peluang dan persoalan apapun dapat diselesaikan secara organisasi. Persoalan apa saja, baik bidang kesejahteraan misalnya. Kalau memerlukan modal rukun nelayan bisa menghubungkan melalui organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), "katanya.
Sementara Kepala Dinas Perikanan Lamongan, Yuli Wahyuono menambahkan, di dua kecamatan kawasan pantura, Kecamatan Paciran dan Brondong, terdapat 17 rukun nelayan.
Keberadaannya, tidak hanya menjadi berkumpulnya para nelayan. Lebih dari itu, dapat meningkatkan keinginan untuk berprestasi dan berkreativitas di lingkungan masyarakat. Sehingga muncul program Rukun Nelayan Award.
"Melalui Rukun Nelayan Award semakin mengasah potensi dan inovasi yang ada di masyarakat nelayan. Sehingga dapat meningkatkan kontribusi pada sektor perikanan Lamongan,” ujarnya.
Adapun pada Rukun Nelayan Award, Rukun Nelayan Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran dinobatkan sebagai juara pertama. Disusul Rukun Nelayan Desa Kranji, Kecamatan Paciran serta juara ke tiga diraih Rukun Nelayan Kelurahan/Kecamatan Brondong. Masing-masing juara mendapatkan uang pembinaan.
Sebelumnya, Bupati Yuhronur berkesempatan menyerahkan asuransi ketenagakerjaan, yakni BPJS Ketenagakerjaan kepada 8 ribu nelayan. Tahun 2023menyusul 8 ribu nelayan lagi. Begitu seterunya, hingga seluruh nelayan di Lamongan mendapat perlindungan yang sama.
Pemberian asuransi ini sebagai jaminan perlindungan kehidupan nelayan. Demi menghindari risiko sosial yang dialami nelayan di masa mendatang. Selama tiga bulan pembayaran premi ditanggung pemkab, selanjutnya mandiri.
Nelayan juga dinilai berkontribusi besar dalam produksi ikan, sehingga Lamongan tercatat sebagai wilayah penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Catatan terakhir tahun 2021, perinkanan tangkap mencapai 83.155, 39 ton. Angka capaian ini didukung oleh 20.975 nelayan yang tersebar di wilayah pantura.
“Bekerja sebagai nelayan itu penuh resiko, di laut bahkan bisa berbulan-bulan. Banyak sekali kejadian kecelakaan kerja yang dialami oleh nelayan. Dengan memiliki premi asuransi, nelayan ini bisa melaut dengan tenang. Karena jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sudah ada yang menanggung,” tandas Yuhronur, yang sekaligus dinobatkan sebagai Bapak Nelayan Kabupaten Lamongan HNSI.