Aplikasi Temu Dilarang di Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi melarang aplikasi Temu untuk menjalankan usahanya di Indonesia. Budi mengatakan, platform e-Commerce asal China itu jika dibiarkam masuk ke Indonesia mengancam kelangsungan hidup pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam negeri.
"Jadi bayangkan dari pabrik langsung ke konsumen. Kalau dia barangnya dari China, sampai Indonesia, apa enggak akan akan (menimbulkan) disrupsi? (Bisa) Habis UMKM kita, gitu. Habis semua. Tasikmalaya, Bandung, habis semua. Gitu lho. Makanya saya cegat," ujar Budi Arie saat mengisi sarasehan di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Kamis 3 Oktober 2024.
Apa Itu Aplikasi Temu?
Temu merupakan platform marketplace lintas negara (cross-border) asal China. Platform ini mirip dengan layanan Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan sebagainya yang selama ini sudah familiar beroperasi di Indonesia.
Bedanya, barang-barang di Temu biasanya dijual menggunakan metode penjualan Factory to Consumer, alias dari pabrik ke konsumen. Sehingga barang bisa didapatkan dan dibeli konsumen lebih murah dari platform e-Commerce lainnya.
Diluncurkan Sejak 2022
Aplikasi Temu pertama kali diluncurkan di Amerika Serikat (AS) pada 2022. Saat ini, layanan Temu sudah tersedia di puluhan negara. Menawarkan harga yang sangat murah, Temu langsung memuncaki daftar aplikasi populer di Apple App Store dan Google Play Store.
Pemilik Aplikasi Temu
Temu merupakan aplikasi milik konglomerasi China bernama PDD Holdings yang bermarkas di Dublin, Irlandia. PDD Holdings juga memiliki platform e-Commerce Pinduoduo yang beroperasi di China.
Harga Murah Meriah
Satu hal yang membedakan Temu dari platform e-commerce lainnya adalah harganya yang sangat murah. Misalnya, ada tablet Android 10 inch tanpa merek yang dibanderol dengan harga 55 dolar AS atau sekitar Rp840 ribuan.
Harga barang-barang di Temu bisa sangat murah karena produsen bisa menjual produk langsung ke konsumen. Artinya, barang bisa dikirimkan langsung dari pabrik ke konsumen tanpa harus melewati distributor, afiliator, atau pihak ketiga lainnya. Hal ini yang sepertinya menjadi kekhawatiran Kominfo dan pemerintah.
Waspada Barang Tak Sesuai Promosi
Sejumlah pengguna mengaku menerima produk dengan kualitas yang seadanya dan wujudnya berbeda dari gambar di website. Temu tidak memiliki akreditasi dari Better Business Bureau (BBB) di Amerika Serikat dan memiliki rating rata-rata 2,5 dari bintang lima.