Aplikasi E-Trash Mahasiswa ITS, Permudah Jual Beli Sampah
Bantu atasi sampah yang semakin menumpuk saat pandemi Covid-19. Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mencetuskan sebuah aplikasi berbasis web bernama E-Trash.
Platform digital buatan Intan Mey Setyaningrum (Teknik Fisika), Latifatul Fajriyah (Teknik Fisika), dan Fadhila Rosyidatul 'Arifah (Teknik Material dan Metalurgi) ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus membantu mengurangi jumlah sampah di lingkungan.
"Ide E-Trash muncul dengan tujuan agar masyarakat menukarkan sampah anorganik atau barang bekas dengan koin yang bisa dikonversikan ke uang tunai. Dengan begitu, secara tak langsung kami dapat membantu perekonomian masyarakat agar lebih stabil," kata ketua tim, Fadhila Rosyidatul 'Arifah.
Untuk menggunakan platform ini, lanjut Intan biasa ia disapa, pengguna tidak perlu mengunduh di Playstore, melainkan bisa diakses melalui https://www.etrashidn.com.
Selanjutnya, pengguna perlu mendaftarkan akun dengan email dan login terlebih dahulu. “Dalam platform ini, pengguna juga diberi kesempatan untuk bertindak sebagai pembeli sekaligus penjual,” ungkap gadis kelahiran Madiun, 14 Mei 2001 tersebut.
Bagi yang berada di wilayah Surabaya, pengguna dapat menjual atau membeli barang dengan enam kategori, di antaranya adalah botol plastik, elektronik bekas, botol kaca, kardus, buku dan koran bekas, serta kayu dan bambu.
“Untuk sistemnya, pengguna hanya perlu menyertakan alamat dan foto sampah yang akan dijual. Selanjutnya, pihak E-Trash akan menghampiri lokasi dan memberikan sejumlah uang kepada penjual,” ujar Intan.
Dalam hal ini, jika barang dari penjual memiliki nominal rupiah yang kecil maka pihak E-Trash tidak bisa melakukan penjemputan. Di platform ini, penjual dapat mengunggah gambar produk, nama produk, deskripsi produk, hingga jumlah stoknya sendiri. "Penjual juga akan mendapatkan uang usai pesanan terselesaikan dan nominalnya akan terpotong sebesar 5 persen dari hasil penjualan produk," jelasnya.
Selain menjadi penjual, pengguna juga dapat membeli sampah dan mengetahui detail dari barang yang akan dibelinya. Pembeli dari luar kota pun tidak perlu khawatir karena E-Trash sudah menyediakan sistem rekening bersama. “Artinya, uang pembeli baru akan diteruskan ke penjual usai barang sampai dengan kondisi baik, sehingga tidak akan ada penipuan,” tambahnya.
Platform ini dilengkapi dengan lima fitur menarik. Di antaranya adalah fitur home untuk mencari produk, fitur keranjang untuk mengetahui produk yang ingin dibeli, fitur cash flow untuk mengetahui riwayat keuangan yang telah dilakukan, serta fitur notifikasi untuk menerima pesan dan riwayat transaksi yang telah dilakukan. “Selain itu, juga terdapat fitur account untuk mengatur profil pembeli dan toko bagi penjual,” jelas mahasiswi asal Tuban tersebut.
Ke depan, Intan berharap E-Trash dapat merangkul mitra seperti bank sampah dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bekerja sama.