Ingin Belajar Bahasa Daerah, Coba Aplikasi AkuNusa

Tiga mahasiswa Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya merancang aplikasi yang berguna untuk mempelajari bahasa daerah di seluruh Indonesia. Aplikasi itu diberi nama AkuNusa. 

Tiga mahasiswa itu adalah Cornelia Natasha, John Harison, dan Ivander William. Dengan aplikasi ini ketiga mahasiswa itu meraih juara II Kompetisi Aplikasi antarmahasiswa.

Evander William, saat dihubungi, 4 Desember 2018 mengatakan aplikasi ini diciptakan karena ada keprihatinan terhadap bahasa daerah yang akan punah.

"Bagaimana anak muda, seperti kita-kita ini mengenal bahasa daerah di Indonesia. Karena saat ini kebanyakan kaum milenial sudah meninggalkan bahasa daerah," katanya. 

Lanjut Evander, saat ini tercatat ada 709 bahasa daerah di Indonesia. Dari jumlah tersebut sebanyak 139 bahasa sudah terancam punah.

"Globalisasi yang menjamur di kalangan generasi muda Indonesia juga mulai memudarkan bahasa daerah dari kehidupan sehari-hari kita," ujarnya.

Kata Evander, aplikasi dirancang sederhana yang dapat digunakan di smartphone. Dalam aplikasi ini, terdapat pilihan bahasa daerah dari berbagai pulau di Indonesia. Setiap pilihan bahasa terdapat materi dan ujian untuk menunjang pembelajaran.

"Ada tiga tingkat pembelajaran. Apabila pengguna berhasil mengerjakan ujian dengan nilai minimal 60. Setelah itu, pengguna dapat lanjut ke tingkat yang lebih tinggi," ucap mahasiswa asal Medan ini.

Selain itu, lanjut Evander, untuk meningkatkan ketertarikan pengguna, aplikasi AkuNusa juga dilengkapi fitur makanan khas dan tempat wisata daerah. "Aplikasi ini akan mempermudah mereka dalam mempelajari bahasa sekaligus budaya daerah dalam satu tempat," ujarnya.

Ivander berharap melalui aplikasi AkuNusa dapat meningkatkan minat masyarakat Indonesia dalam mempelajari bahasa daerah. "Dengan aplikasi ini diharapkan kawula muda Indonesia sadar akan budaya Indonesia, karena budaya merupakan identitas bangsa," katanya.

Karena itu Evander berharap hasil rancangan aplikasi ini bisa mendapatkan dukungan untuk memperoleh hak paten. (amm)