APK Jokowi Dibakar di Madura, TKD: Itu Kepanikan
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim, untuk Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin menyebut video pengerusakan alat peraga kampanye (APK) dan pembakaran kaus bergambar pasangan calon 01 yang menjadi viral adalah bentuk kepanikan.
Berdasarkan informasi yang diterima, Machfud menduga insiden tersebut dilakukan oleh sekelompok orang itu terjadi di Kabupaten Sampang, Madura.
Machfud beranggapan, insiden tersebut adalah bentuk ketakutan pihak pasangan calon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, karena menurutnya Jokowi-Ma’ruf sudah mulai mendominasi wilayah Madura.
"Itu menggambarkan semacam ketakutan, di wilayah dulunya memang 2014 yang menang pihak sebelah 02. Sekarang sudah mulai marak spanduk Pak Jokowi. Mereka mulai panik," kata Machfud saat ditemui, Kamis, 28 Februari 2019.
Lebih lanjut, Machfud menyebut, bila dipandang dari perspektif hukum, pengerusakan dan pembakaran APK itu jelas menyalahi aturan, dan bisa masuk dalam ranah pidana.
"Ya pengerusakan sudah jelas, kok APK orang lain dilarang," kata Machfud, yang juga mantan Kapolda Jatim ini.
Hal itu kata dia jelas bisa mengancam kondusifitas wilayah dan memicu konflik antar warga. Ia pun mewanti agar relawan Jokowi-Ma'ruf di Jatim tak melakukan pembalasan dengan aksi serupa.
"Tapi kita berupaya tidak melakukan hal yang sama, kita minta (relawan) untuk menjaga kondusifitas wilayah, dan terus tetap melakukan kampanye," ucapnya.
"Kita gak ngimbangin pokoknya. Kita melakukan kampanye yang santun, menyampaikan program bukan jelek-jelekin orang orang," tambah Machfud.
Meski adanya insiden ini, Machfud mengaku hal itu tak menyurutkan kerja TKD dalam mengintensifkan langkah pemenangan pasangan calon 01 di wilayah Madura.
"Ya kita ingin, (peristiwa) itu membuat semangat dan akan masif melakukan kampanye, dan saya besok akan ke Madura," ucapnya.
Sebelumnya viral di media sosial, sejumlah massa berbusana muslim dan peci putih memadati jalan. Mereka merobek APK serta membakar kaus bergambar Jokowi-Ma’ruf. Diduga peristiwa itu terjadi di Kabupaten Sampang, Madura. (frd)
Advertisement