APERSI Jember Sebut Bisnis Perumahan Lesu Akibat Praktik Pinjol
Bisnis perumahan di Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Situbondo sedikit lesu. Penyebabnya ada berbagai faktor, di antaranya penghasilan masyarakat dan maraknya pinjaman online.
Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Jember, Asyik Pamilu Hadi, usai acara santunan duafa dan ayam yatim piatu, di halaman Masjid Arr-Rumi Perumahan GWK, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kamis, 04 April 2024.
Asyik mengatakan, sejauh ini, pengembang yang tergabung dalam APERSI Korwil Jember telah membangun kurang lebih 3.000 unit bangunan. Berdasarkan hasil analisis penjualan, penjualan signifikan terjadi selama tiga tahun terakhir.
Namun, sejak, pergerakan mulai lesu sejak akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024. Kendati demikian, para pengembang tetap optimis terus membangun, karena permintaan dan ketersediaan unit sampai saat ini masih cukup bagus.
Asyik menilai, bisnis perumahan di Jember lesu karena berbagai faktor, di antaranya faktor penghasilan masyarakat dan maraknya pinjaman online. Masyarakat dengan penghasilan rendah, mudah terpengaruh oleh pinjalan online yang banyak ditawarkan di media sosial.
Masyarakat yang masih memiliki tanggungan dengan penyedia pinjaman online, secara otomatis tidak bisa mengajukan kredit pemilikan rumah.
“Pinjol juga mempengaruhi pasang surut bisnis perumahan. User yang terjerat pinjol akan bermasalah saat tahapan BI Checking,” katanya.
DI tengah kondisi bisnis perumahan yang lesu, pengembang tetap menggenjot pembangunan unit rumah bersubsidi. Hal itu dilakukan untuk membantu masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah dan berpenghasilan rendah.
Meskipun, sejak tahun 2024 harga rumah subsidi mengalami kenaikan. Agar tetap terjangkau, pengembang biasanya memberikan diskon untuk membantu masyarakat yang belum memiliki hunian.
Selain memberikan diskon, kepedulian pengembang yang tergabung dalam APERSI juga ditunjukkan dengan santunan kaum duafa dan anak yatim. Acara bakti sosial pada Ramadan kali ini, APERSI Korwil Jember menyiapkan 150 paket bingkisan.
Ratusan bingkisan tersebut dibagikan kepada kaum duafa sebanyak 100 paket dan 50 paket untuk anak yatim piatu. Mereka juga diajak berbuka bersama di Depan Masjid Ar-Rumii, Perumahan GWK.
Selain santunan anak yatim piatu da duafa, APERSI Jember juga menyalurkan bantuan berupa uang melalui Lazismu. Santunan berupa uang tersebut nantinya akan dikelola dan diberikan kepada yang berhak oleh Lazismu.
Sejauh ini, bakti sosial berbagi dengan anak yatim piatu dan duafa hanya digelar di Jember. Sebab, untuk Bondowoso dan Situbondo belum ada permintaan.
“Sumbangan yang kami kumpulkan dari anggota APERSI cukup besar. Sebagian kita bagikan dalam bentuk bingkisan dan sebagian disalurkan melalui Lazismu. Harapannya tahun depan lebih banyak lagi donasi yang terkumpul,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengembangan Perumahan Gebang Wisma Kasuari (GWK), Heny mengatakan, seperti pengembang lainnya, dirinya juga lebih banyak membangun rumah bersubsidi. Bahkan, ia sudah merencanakan pembangunan tahap kedua, setelah tahap pertama terjual seluruhnya.