Apel Bulan K3, Khofifah Sebut 38 Ribu Kecelakaan Kerja di Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memimpin apel menyongsong Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2024 di halaman PT. Ajinomoto Indonesia di Jalan Raya Mlirip, Mojokerto, Kamis 11 Januari 2023.
Orang nomor satu di Jatim itu memberikan sejumlah penghargaan kepada sejumlah kepala daerah sebagai Pembina Terbaik K3. Penghargaan juga diberikan kepada sejumlah perusahaan dengan zero accident.
Peringatan Bulan K3 Nasional 2024 ini bertemakan, Budayakan K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha. "Tingkat kasus di Jatim makin tahun makin menurun itu artinya komitmen Dudika (Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja) semakin bagus," kata Khofifah.
Menurutnya, kesehatan bagi ketenagakerjaan sangatlah penting. Untuk itu, Khofifah mengajak dan mendorong terus kepada pengurus perusahaan untuk menerapkan SMK3 secara konsisten sebagaimana ketentuan perundangan yang berlaku.
"Sehat itu investasi maka jangan melakukan sesuatu hal yang tidak sehat. Lifestyle kita juga harus sehat, maka kesehatan bagi tenaga kerja menjadi sangat penting. Untuk itu seluruh elemen yang terkait dengan Dudika, formal maupun in formal bersama-sama kita menjaga bagaimana keselamatan dan kesehatan pekerja bisa kita maksimalkan," terangnya.
Implementasi program K3 dan kesadaran pekerja terkait K3 dapat dilihat dari semakin meningkatnya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dalam 3 tahun terakhir.
Berdasarkan coverage kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Tahun 2021 pesertanya mencapai 3.864.311 orang, tahun 2022 menjadi 4.456.888 peserta, dan tahun 2023 kepesertaannya menjadi 5.074.485 orang. "Ini karena adanya dukungan Pemprov Jatim yang telah menerbitkan regulasi dan mengalokasikan anggaran, peningkatan kepatuhan pemberi kerja, dan peningkatan awareness masyarakat pekerja," ujarnya.
Ia mengungkapkan laporan tahunan BPJamsostek Kanwil Jatim menunjukkan bahwa tahun 2023 jumlah kasus kecelakaan kerja tersebut terdiri dari kecelakaan di dalam tempat kerja sebanyak 22.443 kasus (56.90%), di luar tempat kerja sebanyak 4.808 kasus (12.20%), dan kecelakaan kerja lalu lintas sebanyak 12.190 kasus (30.90%).
Sementara tren jumlah pekerja yang meninggal dunia atau fatality akibat kecelakaan kerja di Jatim cenderung menurun sejak 3 tahun terakhir. Yaitu sebanyak 755 fatality di tahun 2021, 516 fatality di tahun 2022 dan menjadi 480 kasus pada tahun 2023.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menyampaikan Pemprov Jatim juga berkomitmen kuat mewujudkan pekerjaan layak dan memastikan bahwa persoalan ketenagakerjaan dan tenaga kerja yang termasuk dalam Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi perhatian utama dalam program pembangunan di Jawa Timur. Oleh sebab itu ia menekankan pentingnya budaya K3 di lingkungan kerja. "Dengan terus mendorong perusahaan-perusahaan di Jawa Timur agar selalu mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kesehatan para pekerjanya," tandasnya.