Apakah Nabi Muhammad Masih Bisa Doakan Ampunan bagi Umatnya?
Doa bagi umat Islam terus saja tersambung kepara Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW). Karena rasa cinta kepada Rasulullah SAW, umat Islam tak lepas hatinya dari beliau.
Di makam Rasulullah SAW, di Raudhah, kompleks Masjid Nabawi, Madinah, umat Islam terus menerus melakukan ziarah. Ada dari kerabat dan sahabat mereka pun berkirim salam untuk disampaikan di hadapan Rasulullah SAW.
Berikut catatan Ust. Ma'ruf Khozin, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Suramadu, Bangkalan (Madura):
Apakah Nabi yang sudah wafat masih bisa mendoakan ampunan untuk umatnya? Ya bisa. Berdasarkan hadis sahih berikut:
وَوَفَاتِي خَيْرٌ لَكُمْ تُعْرَضُ عَلَيَّ أَعْمَالُكُمْ فَمَا رَأَيْتُ مِنْ خَيْرٍ حَمِدْتُ اللهَ عَلَيْهِ وَمَا رَأَيْتُ مِنْ شَرٍّ اِسْتَغْفَرْتُ اللهَ لَكُمْ (رواه البزار رقم 1925)
Nabi bersabda "... Wafatku lebih baik bagi kalian. Amal-amal kalian diperlihatkan kepada saya. Jika saya melihat amal baik, maka saya memuji kepada Allah. Dan jika saya melihat amal jelek, maka saya mintakan ampunan kepada Allah untuk kalian" (HR al-Bazzar No 1925 dari Ibnu Mas'ud).
Hadis ini dinilai sahih oleh Al-Hafidz Al-Haitsami, Al-Hafidz Al-Iraqi, Al-Hafidz Ibnu Katsir, Al-Hafidz As-Suyuthi dan sebagainya. Namun dimasukkan dalam Silsilah Dhaifah. Dengan alasan Abdul Aziz bin Abi Rawad dianggap lemah hapalannya. Lalu dibantah oleh para ulama ahli hadis dari Maroko, Syaikh Al-Ghummari bahwa Abdul Aziz ini adalah perawi Sahih Muslim, sehingga tuduhan daif tidak berpengaruh.
Doa Khusus
اﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ ﺃﻳﻬﺎ اﻟﻨﺒﻲ ﻭﺭﺣﻤﺔ اﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
Ya Rabbana. Ia hambaMu yang selalu disebut dan kujawab dalam azan. Ia utusan terakhir Mu yang harus kusebut dalam Tahiyat akhir salatku. Ia adalah ciptaan terbaik Mu yang Kau puja-puji keagungan akhlaknya. Ia adalah kekasih Mu yang tak ada bosan bagiku menyebut namanya dalam salawat beribu-ribu kali.
Ya Ilaahana. Aku datang kepada Nabi Mu dengan segala dosa yang pernah ku perbuat, agar Engkau mengampuniku dan menerima istighfarnya untukku, sebagaimana firman Mu:
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
“... Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (An-Nisa’ 64)