Apa Itu Klorokuin? WHO Minta Indonesia Hentikan Untuk Obat Corona
Organisasi Kesehatan Duni (World Health Organization/WHO) mendesak Indonesia segera menghentikan penggunaan klorokuin atau Chloroquine sebagai obat virus Corona, Covid-19. WHO juga sudah menghentikan uji klinis obat malaria itu sebagai pengobat Corona.
"Kami akan ikut apa kata Kemenkes, karena Kemenkes yang menentukan obat mana yang bisa dipakai. Obat mana yang tidak boleh dipakai," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menanggapi permintaan dari WHO.
Lantas Apa Itu Klorokuin?
Klorokuin atau Chloroquine adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria. Obat ini biasanya diberikan pada penderita malaria di daerah endemik atau area yang diketahui berisiko tinggi terjangkit malaria.
Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan dan harus atas resep dokter.
Di dunia termasuk di Indonesia, Klorokuin biasa digunakan sebagai profilaksis (pencegahan) bagi orang yang akan berkunjung ke daerah endemik malaria seperti Papua, Papua Barat dan beberapa wilayah Indonesia Timur.
Efek Samping Klorokuin
Klorokuin memiliki efek samping mulai dari mual, muntah, diplopia dan vertigo, serta merusak lapisan saraf mata (retina). Jika diminum lebih dari batasan dosis maksimalnya dalam sehari akan menyebabkan kerontokan rambut sementara, serta perubahan warna rambut.
Bagaimana Klorokuin Bekerja?
Klorokuin bekerja seperti halnya obat jenis kuinolin lainnya, yaitu menghambat aktifitas heme polimerase, hingga menyebabkan akumulasi heme menjadi bebas pada sel darah.
Proses akumulasi tersebut menjadi racun bagi parasit. Dimana parasit atau plasmodium yang ada di dalam sel darah merah mengubah hemoglobin dan menciptakan asam amino esensial untuk kebutuhan pembentukan protein dan energi.
Selama proses ini, parasit memproduksi racun dan molekul heme yang dapat larut. Sebagai proses lanjutan, klorokuin mengikat heme dan membentuk FP-klorokuin. Senyawa ini sangat beracun bagi sel dan mengganggu fungsi membran sehingga terjadi lisis dan kematian pada sel parasit.
Di Indonesia, Klorokuin juga menjadi satu dari sekian obat yang digunakan untuk mengobati pasien virus Corona. Namun hasil penelitian WHO menunjukkan penggunaan Klorokuin ternyata tidak berdampak pada kesembuhan pasien sehingga WHO merekomendasikan untuk penghentian penggunaan Klorokuin.
Advertisement