Apa Itu High Myopia pada Mata, Berbahayakah?
Pernah mendengar istilah high myopia? High myopia kalau istilah mudahnya adalah mata dengan minus yang tinggi. Dokter Kitriastuti Sp.M dari Divisi Refraksi dan Lensa Kontak, Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya menyebut, seorang pasien bisa disebut mengalami high myopia jika minusnya lebih dari 4,5.
Kata Dokter Kitriastuti, pasien dengan gangguan high myopia sebenarnya butuh perhatian ekstra. Menurutnya, pada kondisi seperti ini pasien butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan tak ada kelainan selain minus.
Selain itu, pemeriksaan itu juga berguna untuk mengetahui kondisi mata. Pasalnya, pada penderita high myopia, rata-rata kondisi retina dan syaraf matanya kurang baik. Selain itu, perlu juga diperiksa tekanan bola matanya. Karena penderita minus tinggi, tekanan bola matanya akan berbeda dengan orang dengan mata yang normal.
"Pasien yang menderita high myopia sebaiknya diperiksa kondisi retina untuk memastikan tak ada kerusakan atau kelainan akibat minus yang besar," ujar Kitriastuti seperti dikutip dari Chanel YouTube RS Mata Undaan.
Dia juga menyebut, high myopia ini tak hanya melulu diderita oleh pasien dewasa, tapi juga bisa anak-anak, balita bahkan bayi yang baru lahir pun bisa menderita high myopia.
Mengutip National Library of Medicine (https://bit.ly/3Q7kUfh), prevalensi high myopia akan meningkat secara global. Diperkirakan pada tahun 2050, high myopia akan mempengaruhi 9,8% populasi global atau diperkirakan total 938 juta orang. Prevalensi high myopia tertinggi terlihat pada orang dewasa muda, terutama di negara-negara perkotaan di Asia Timur dan Asia Tenggara.