Anwar Ibrahim Merasa Ditipu Mahathir Mohamad
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia Anwar Ibrahim curhat bahwa dirinta merasa ditipu oleh mantan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad. Seperti diketahui, Anwar Ibrahim pernah dijanjikan jabatan Perdana Menteri oleh Mahathir Mohamad.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan surat kabar lokal, Sin Chew Daily, Anwar Ibrahim mengatakan dia sempat percaya bahwa Mahathir Mohamad akan menepati janji dengan mengalihkan jabatan PM Malaysia kepadanya setelah dua tahun menjabat.
"Kami tidak tahu (Mahathir berbohong) sebelumnya, tapi sekarang kami tahu," ungkap Anwar Ibrahim.
Dia menyadari bahwa banyak pihak yang menentang dirinya menjadi PM Malaysia. "Banyak miliarder, termasuk orang Melayu kaya yang saya kenal. Saya juga tahu kalau mereka korup dan menentang saya. Mereka memainkan kartu rasial dengan mengatakan 'Anwar bukan orang Melayu dan dia tidak melindungi orang Melayu'," ujar Anwar Ibrahim.
Pria 72 tahun ini membantah bahwa pengunduran diri Mahathir Mohamad sebagai PM Malaysia disebabkan tekanan dari koalisi Pakatan Harapan. Anwar Ibrahin menilai bahwa desakan akar rumput terhadap Mahathir Mohamad untuk mundur bukan lah bentuk tekanan.
"Mengapa ada tekanan? Karena dia (Mahathir Mohamad) sepertinya tidak mau pergi dari kursi PM. Satu tahun, dua tahun, tiga tahun, dan pemilu," kata Anwar Ibrahim.
Selanjutnya, mantan Wakil PM Malaysia 1993-1998 ini menegaskan tidak akan mendukung Mahathir untuk menjadi PM Malaysia lagi.
Saat ini, Mahathir Mohamad beserta empat anggota parlemen dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), mengajukan gugatan untuk menantang PM Muhyiddin Yassin atas penghentian mereka dari partai tersebut.
Dalam gugatan yang diajukan pada Selasa 9 Juni 2020, Mahathir Mohamad dalam kapasitasnya sebagai pemimpin partai Bersatu dan penggugat lainnya menuntut pengadilan untuk menyatakan bahwa Muhyiddin Yassin tidak lagi menjadi pemimpin partai.
Advertisement