Anugerah PWI Pusat untuk Bupati/Walikota Peduli Budaya dan Media
PWI (Persatuan Wartan Indonesia) Pusat kembali memberi Anugerah Kebudayaan untuk Bupati/Walikota.Pemberian gelar ini bagian dari peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020, yang tahun ini dipusatkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Ini yang kedua, setelah yang pertama 2016 pada HPN di Lombok, PWI PUsat juga memberi anugerah yang sama.
Sebagai pilar demokrasi ke-4, pers bertugas mendorong tidak hanya bidang politik dan ekonomi semata, tapi juga kebudayaan yang dicita-citakan sebagai landasan pembangunan.
Untuk memperoleh anugerah ini diharap pemda mendaftarkan kepada panitia. Pendaftaran ditutup 30 November 2019, kata Yusuf Susilo Hartono sebagai Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI Pusat.
Tujuan penghargaan ini, lanjut Yusuf Susilo Hartono, untuk memilih Bupati/Walikota pro kebudayaan dan melek media. "Yang sepak terjangnya memberikan inspirasi dan edukasi tentang perlunya membangun kabupaten/kota berbasis kebudayaan yang berkemajuan, masyarakatnya berkarakter, melek media, dan bijak dalam memanfaatkan medsos," jekasnya.
Sebelumnya, Bupati/Walikota yang pernah mendapatkan penghargaan ini tahun 2016, antara lain Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Tegal Enthus Susmono (alm), Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi, Bupati Wakatobi Hugua, dan Walikota Sawahlunto Ali Yusuf, dan Walikota Bandung Ridwan Kamil.
Pendaftaran melalui email pwianugerahkebudayaan@gmail.com. Dengan melampirkan proposal yang di dalamnya berisi empat aspek.
Pertama, aspek pemanfatan media massa dan media sosial, untuk wahana penguatan kebudayaan lokal, dan alat komunikasi lokal-nasional dan global.
Kedua, aspek Peraturan Daerah tentang kebudayaan (cagar budaya, pelestarian tradisi dan adat istiadat, bahasa, kesenian, museum, festival, pariwisata, kuliner, dll), dan bagaimana mengimplementasikannya sbg sarana pembinaan karakter, ekspresi kreatif, mengukuhkan persatuan dalam keragaman, keadilan, dan kesejahteraan rakyat.
Ketiga, aspek inovasi, berupa kebijakan, program hingga implementasi, yang mengarus-utamakan kebudayaan, sehingga mampu merevolusi mental masyarakat setempat, dalam mencapai kelestarian lingkungan, kemajuan, kesejahteraan (ekonomi) yang berkeadilan (hukum).
Dan keempat. aspek pendukung pada aktualisasi nilai-nilai lokal yang berdaya nasional/global, berupa anggaran, even2, sarana/prasarana, SDM, dan publikasi/dokumentasi yang berkelanjutan.
Jika pada Anugerah Kebudayaan pertama memilih 7 Bupati/Walikota, pada pelaksanaan kedua ini, direncanakan memilih 10 Bupati/Walikota. Tim juri terdiri dari unsur rartawan senior kebudayaan, budayawan/akademisi, pengurus PWI Pusat, perwakilan Apkasi dan Apeksi.
ara Bupati/Walikota terpilih, nantinya akan menerima trofi dan piagam Anugerah Kebudayaan PWI Pusat pada puncak perayaan Hari Pers Nasional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 9 Februari 2020.
Penyelenggaraan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat yang kedua kalinya ini, PWI Pusat bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi ) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). (yus)