Antusiasme WNI dan Warga Jepang Saksikan Parade Drum Band Taruna AAL
Sejumlah WNI dan warga Jepang antusias menyaksikan parade Drum Band Taruna AAL setelah selama seminggu perjalanan dari Rusia ke Jepang.
"Kami mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat berbagai negara. Ini menjadi kebanggaan buat kami. Berlayar selama tiga bulan dan jauh dari keluarga membentuk mental dan karakter kami semakin kuat sebagai perwira calon pemimpin Angkatan Laut. Serta memiliki pengetahuan luas mengenai kapal," demikian dikatakan Sermadatar Diko Rio Pradana, salah satu Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) personil Drum Band AAL Genderang Suling Gita Jala Taruna usai tampil atraktif mengguncang lokasi Umikaze Park, Yokosuka, Kanagawa Jepang, Rabu, 2 Oktober 2024.
Penampilan personil Drum Band AAL Genderang Suling Gita Jala Taruna ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KRI Bima Suci Pelayaran Misi Diplomasi Muhibah Duta Bangsa di Jepang, 1 – 5 Oktober 2024.
Meskipun dalam kondisi cuaca yang panas, tidak menyurutkan keinginan masyarakat menyaksikan penampilan Drum Band Gita Jala Taruna AAL tersebut dari awal hingga selesai. Antusiasme mayarakat terlihat saat mendengar suara dentuman drum band, mereka serentak berhamburan ke lokasi untuk melihat dari dekat atraksi Taruna AAL ini. Kesempatan yang sangat langka tersebut diabadikan masyarakat Jepang di kota Yokosuka dengan menggunakan kamera ponsel maupun digital.
“Kami mulai latihan sejak tingkat dua. Kangen dengan keluarga sudah pasti ya. Tapi kami harus tetap semangat, tetap berlatih dan menyelesaikan misi diplomasi ini agar kami menjadi Perwira kebanggaan TNI AL,” terang Sermadatar Putri Samiat, salah seorang Taruna AAL yang juga personil dari Drum Band AAL Genderang Suling Gita Jala Taruna.
“Kepada teman-teman di Indonesia, kami berpesan agar tetap semangat dan jangan menyerah mengejar cita-cita. Jangan takut untuk mengenal hal-hal baru,” Sermadatar Yusnita Bella Pratiwi yang juga personil dari Drum Band AAL Genderang Suling Gita Jala Taruna.
Hadir menyaksikan penampilan Drum Band AAL Genderang Suling Gita Jala Taruna, Wakil Duta Besar RI untuk Jepang Maria Renata Hutagalung, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo Muhammad Al Aula, Atase Pertahanan Laksma. TNI Azwan Yusuf, Sekretaris Pertama KBRI Tokyo Lodya Habsanthiara Mone dan Asisten Athan May. Kav. Dimas Rachmi Hidayat. Dari pihak Jepang, hadir pula Wakil Wali Kota Yokosuka Shigeru Tanaka, Komandan Kapal JS Izumo, perwakilan dari Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF), dan Kepolisian Yokosuka.
WNI di Jepang Kunjungi Open Ship KRI Bima Suci
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) maupun masyarakat Jepang antusias mengunjungi KRI Bima Suci yang sedang merapat di Naval Base Yokosuka. Mira warga Indonesia yang baru setahun bekerja di Jepang mengaku bangga dapat melihat dari dekat Kapal Bima Suci. “Seneng banget bisa naik kapal ini. Saya pengen tau lebih banyak soal kapal ini dan kenalan dengan perwira TNI serta taruna yang ada di kapal ini. Bangga liat Indonesia punya kapal layar sebesar ini,” kata Mira yang tinggal di Kanagawa. Hal senada diungkapkan Ari yang berprofesi sebagai perawat di Jepang.
“Bangga banget ada kapal Indonesia keliling ke beberapa negara termasuk Jepang,” sergah Ari yang sudah dua tahun menjadi perawat di Jepang.
Tidak hanya WNI, sejumlah warga Jepang juga terlihat antusias dapat berkunjung ke KRI Bima Suci. “Saya mendapat info dari media sosial soal kedatangan kapal ini. Ini kapal layar yang sangat bagus yang pernah saya lihat,” aku Sonomi Kumia warga Yokosuka.
Selain Parade dan Open Ship, juga akan digelar Seminar Kemaritiman di atas KRI Bima Suci secara daring dan luring. Seminar ini menghadirkan 4 narasumber dan akan dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi.
KRI Bima Suci menempuh pelayaran selama 90 hari dengan rute Surabaya–Jakarta–Singapura–Kamboja–Vietnam–Tiongkok–Korea Selatan–Rusia–Jepang–Filipina–Balikpapan dan kembali ke Pangkalan Surabaya. Dalam perjalanan ini KRI Bima Suci membawa 98 personel prajurit KRI, 189 Taruna Tingkat III Akademi TNI AL (AAL) Angkatan ke-71 tahun 2024.
KRI Bima Suci merupakan kapal layar penerus KRI Dewaruci yang memiliki ukuran lebih besar dari pendahulunya. Kapal ini berdimensi panjang 111,20 meter dan lebar 13,65 meter, melebihi KRI Dewaruci yang memiliki panjang 58 meter dan lebar 9,5 meter, yang terdiri dari tiga lantai.
Kapal ini memiliki tiang tinggi untuk mengembangkan layar utama berbentuk persegi horizontal. Selain mampu mengangkut 230 awak, kapal tersebut juga memiliki ruang kesehatan dengan peralatan bedah ringan serta gudang bahan makanan untuk 30 hari di laut.
KRI Bima Suci memiliki tingkat ketahanan berlayar tanpa mengisi bahan bakar minyak (BBM) sampai dengan 30 hari. Dengan ketinggian tiang utama 50 meter dari permukaan laut, KRI Bima Suci jauh lebih menjulang dari pada KRI Dewa Ruci yang ketinggian tiang utamanya 38,5 meter dari permukaan laut.
Jika KRI Dewaruci memiliki 16 layar, maka KRI Bima Suci memiliki 26 layar. Kecepatan maksimal mencapai 12 knot per jam dengan mengandalkan daya dorong mesin dan 15 knot per jam jika menggunakan layar. KRI Bima Suci juga dilengkapi dengan peralatan moderen, seperti kamera pengintai untuk melihat jalur, mesin, hingga alat komunikasi canggih yang bisa dipakai oleh internal awak. Ada juga ruang aula untuk belajar yang bisa menampung 90 orang.