Antusias, 841 Peselam Sambut Piala Gubernur Jatim
Pengurus Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Jawa Timur kembali akan menggelar Kejuaraan Nasional Finswimming 2021 di Kolam Renang Dispora Jatim, Surabaya, 3-5 Desember 2021. Lebih spesialnya, kejuaraan ini untuk pertama kalinya akan memperebutkan Piala Gubernur Jawa Timur.
Ketua POSSI Jatim, Mirza Muttaqien mengatakan, ajang kali ini mendapat perhatian banyak kalangan. Terbukti ada 841 peserta terdaftar dari 13 provinsi dan 54 kabupaten/kota di Indonesia.
“Pada tanggal 3-5 Desember nanti gelaran rutin yang sempat terhenti karena pandemi Covid-19 akan kami gelar kembali setelah sekarang situasi mereda. Karena terhenti dua tahun antusianya jadi luar biasa, apalagi ini kita diendorse oleh Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa), sehingga nanti akan memperebutkan Piala Gubernur,” ungkap Mirza.
Menurutnya, dukungan gubernur ini sangat luar biasa karena selam tergolong minim peminat.
Tak hanya sekadar menjalankan agenda rutin saja, Mirza mengatakan, gelaran ini memiliki tujuan penting dalam rangka memberikan wadah kepada para atlet untuk menunjukkan kemampuannya. Sebab, selama dua tahun ini nyaris tidak ada perlombaan yang digelar untuk mengukur diri dan lawan.
Hal itu yang kemudian juga dirasakan oleh tim Puslatda Jatim yang buta peta kekuatan lawan jelang PON Papua lalu. Selain itu, agenda ini juga menjadi salah satu ajang untuk mencari peselam baru untuk PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
“Ini sangat penting PON tinggal tiga tahun, sangat singkat persiapan tiga tahun itu. Pertama Atlet Jatim yang usia senior ada beberapa maka harus ada regenerasi. Paling penting ini menjadi ajang evaluasi setiap daerah karena dua tahun kemarin gak ada kejuaraan jadi gak ada catatan prestasinya,” jelas pria yang juga Direktur Utama BUMD Jatim PT Jatim Grha Utama itu.
Sementara itu, kejuaraan ini akan digelar dengan protokol kesehatan sesuai hasil asesmen yang dilakukan oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya. Karena banyaknya jumlah peserta maka perlombaan akan dibagi dalam dua sesi setiap harinya. Kemudian setiap peserta harus menjalani swab antigen dan perlombaan ini digelar tanpa penonton.