Antonio Conte Tak Tutup Kemungkinan Kembali ke Juventus
Antonio Conte mengaku hingga saat ini dirinya masih menunggu hasratnya untuk kembali menangani tim.
Mantan pelatih Tottenham Hotspur itu mengaku tidak menutup pintu kembali menangani Juventus di masa mendatang jika motivasinya untuk menjadi pelatih muncul kembali.
Juru taktik asal Italia itu mengibaratkan dirinya dan Si Nyonya Tua seperti berpacaran. Meski sempat berpisah, peluang untuk kembali cukup terbuka.
Conte meraih kesuksesan bersama Juventus, baik sebagai pemain maupun pelatih. Ketika masih aktif bermain, Conte membantu Si Nyonya Tua meraih beragam gelar dari 1991 hingga 2004.
Kala itu, Juventus menjadi juara Serie A lima kali, tiga Piala Super Italia, serta masing-masing satu Coppa Italia, Liga Champions, Piala UEFA (sekarang Europa League), dan Piala Intertoto.
Sedangkan kala menjadi pelatih pada 2011 sampai 2014, Conte mendatangkan tiga gelar juara Serie A, dan dua Piala Super Italia. Conte saat ini menyandang status pengangguran setelah didepak klub Liga Primer Inggris Tottenham Hotspur pada musim lalu.
Conte saat ini masih menikmati waktunya bersama keluarga, meski tak menutup kemungkinan untuk kembali. Hal itu diungkapkan Conte saat menjadi pembicara tamu di Universitas Salento.
“Ada dua sisi dalam setiap hubungan. Selalu ada kemungkinan untuk kembali bersama. Yang penting ada kesamaan pemahaman ide dan pemikiran. Saat ini saya sedang menikmati waktu luang yang saya miliki. Saya terus belajar dan memperluas wawasan saya,” ujar Conte dikutip laman Football Italia.
“Untuk saat ini, ada keinginan untuk istirahat. Segalanya bisa berubah seiring berjalannya waktu. Namun saat ini, saya menikmati waktu saya bersama keluarga.”
“Jika sesuatu yang penting muncul, yang memberi saya motivasi yang tepat, tentu saja saya akan kembali bekerja.”
Conte menambahkan, meski telah memberikan banyak gelar untuk Juventus, dan membawa Italia menduduki posisi runner-up Piala Dunia 1994 dan Piala Eropa 2000, ia menganggap dirinya sebagai pemain yang berada pada level bagus.
“Saya adalah pesepakbola yang baik, saya memberi diri saya nilai delapan dari sepuluh. Saya mencapai level itu melalui kerja keras, ketekunan, ketahanan, dan keinginan untuk berkembang. Namun, sebagai seorang pelatih, saya menyadari bakat yang tidak saya miliki sebagai pesepakbola,” imbuh Conte.
Setelah tak membesut Juventus, Conte baru berhasil meraih gelar bersama Inter Milan ketika dia berhasil mengantarkan I Nerzzurri meraih Scudetto Serie A pada musim 2020/2021. Ini menebus kegagalannya selama membesut Chelsea selama dua musim sebelumnya.
Kesuksesan Conte meraih gelar juara Liga Italia bersama Inter pun membuat Tottenham kepincut untuk mempekerjakannya. Namun ia kembali gagal dan harus angkat kaki pada Maret 2023 lalu setelah dipecat oleh manajemen. Conte pun menganggur sampai saat ini.
Advertisement