Antisipasi Virus Corona, Kemenkes Indonesia Teliti Dua Individu
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan terdapat 13 orang yang ada dalam pengawasan beberapa rumah sakit di Indonesia, terkait virus corona 2019-nCoV. 11 di antaranya disebutkan negatif, dan dua lainnya dalam penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes.
"Sampai hari ini tidak ditemukan novel coronavirus di Indonesia," kata Anung sambil menekankan jika 13 orang yang diperiksa itu berstatus di bawah suspect.
Dalam konfernsi pers di Jakarta, Anung kemudian menjelaskan tahapan pemeriksaan dan status kasus, melalui observasi hingga benar-benar terkonfirmasi melalui laboratorium.
Individu dengan gejala batuk, pilek, dan sesak napas, namun tidak pernah kontak langsung dengan orang yang positif virus corona dan pernah ke Wuhan, dinyatakan sebagai people under observation.
Sedangkan, jika mengalami gejala klinis dan terdapat riwayat kontak langsung dengan orang yang positif terjangkit virus corona, disebut sebagai suspect atau terduga.
Status akan meningkat menjadi probable, apabila dalam pemeriksaan laboratorium ditemukan virus corona secara umum. Sedangkan, jika dalam pemeriksaan ditemukan virus corona jenis novel corona virus, baru ditetapkan sebagai kasus yang terkonfirmasi.
Saat ini, pemerintah meningkatkan kewaspadaan dengan menyiagakan sumber daya manusia dan fasilitas kesehatan, dikutip dari Antaranews.
Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) akan memperketat pengawasan dengan aktif memantau kondisi suhu tubuh setiap orang yang datang melalui berbagai pintu masuk Indonesia, khususnya yang berasal dari China.
Petugas tidak hanya menggunakan alat pemindai suhu tubuh, namun juga thermal gun untuk memeriksa suhu penumpang satu per satu.
Pemerintah juga menyiagakan 21 kapsul transport atau alat karantina untuk evakuasi orang yang terduga terinfeksi virus untuk dirujuk ke 100 rumah sakit rujukan, dan menyiagakan 49 KKP di 143 pintu masuk negara.