315 Pompa Air di Surabaya Tersebar di 77 Titik Antisipasi Banjir, Bisa Macet jika Terlilit Sampah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini terkait cuaca ekstrem, yang berpotensi melanda Kota Surabaya selama sepuluh hari ke depan, mulai tanggal 2-10 Januari 2025.
Peringatan dini cuaca ekstrem itu pun direspons oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya lewat Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi potensi genangan atau banjir akibat cuaca ekstrem di metropolis.
Kepala DSDABM Kota Surabaya Syamsul Hariadi menjelaskan, dalam momen musim penghujan, pihaknya telah melakukan normalisasi terhadap box culvert sampai menyiagakan 315 pompa air di 77 lokasi yang berbeda di Kota Pahlawan. Namun pompa air bisa berhenti beroperasi jika terlilit sampah.
"Pompa-pompa kami bisa menyedot 513 meter kubik air per detik untuk kemudian dibuang ke laut. Kalaupun ada genangan yang tidak bisa dihindari tidak akan lama," ujar Syamsul.
Berdasarkan Standar Operasional (SOP) yang DSDABM Kota Surabaya, ketika mendung sudah tampak, rumah pompa akan langsung dinyalakan. Dengan begitu, pompa air bisa langsung bekerja saat hujan turun.
"Musuhnya pompa itu sampah, ketika terbelit sampah tidak akan bisa memutar. Itu terjadi di beberapa lokasi rumah pompa kami seperti di Kalisari, dua dari lima pompa harus berhenti beroperasi karena sampah," terangnya.
Untuk memaksimalkan penanganan banjir di Kota Surabaya, Syamsul mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, khususnya di saluran atau sungai. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada pompa air.
Selain potensi genangan akibat hujan lebat, potensi datangnya banjir rob di wilayah pesisir Surabaya juga menjadi atensi DSDABM. Oleh sebab itu, Syamsul menjelaskan, pihaknya juga akan menyiagakan pintu air agar ketika air laut pasang. Agar air laut tidak sampai masuk ke jalanan hingga pemukiman warga.
"Ketika hujan datang, air laut pasang, banjir rob bisa tertanggulangi. Semua wilayah di Surabaya sudah ada pintu air, kecuali tiga kawasan di Kalianak, Kali Sememi, dan Kali Krembangan yang masih kami persiapkan," pungkas Syamsul.
Advertisement