Antisipasi Lonjakan Covid-19, Ini yang Dilakukan PERSI Jatim
Beberapa RS rujukan di Surabaya sudah mengalami lonjakan pasien Covid-19, bahkan 30 persen merupakan pasien rujukan dari Bangkalan, Madura.
Menanggapi lonjakan pasien yang lebih besar, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jawa Timur telah menyiapkan beberapa antisipasi untuk menghadapi lonjakan Covid-19.
Ketua PERSI Jatim dr Dodo Anando MPh mengatakan, antisipasi yang disiapkan untuk RS juga untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas.
"Iya, saat ini hampir semua RS Rujukan Covid-19 mengalami kenaikan pasien. RSHU sudah hampir penuh, RS Lapangan juga tinggi angka penambahan pasiennya," ungkap Dodo, Jumat, 18 Juni 2021.
Dodo menyampaikan, saat ini semua RS harus siap menerima pasien Covid-19, terutama RS Rujukan Covid-19. Sebab, banyak pasien yang datang dalam kondisi berat.
Ia meminta, RS yang bukan rujukan Covid-19 tetap menyiapkan setidaknya ruang isolasi untuk menolong pasien yang datang keadaan berat.
"Permasalahan saat ini banyak yang datang dalam kondisi berat. Kalau semua pakai ventilator, ventilator di RS juga terbatas. Untuk itu saya minta RS yang bukan rujukan juga menyediakan ruang isolasi khusus untuk mereka yang berat," jelas Dodo.
Ketua PERSI yang juga Dirut RSIA A.Yani ini menyebut, pasien Covid-19 yang ada di RS rujukan Covid-19 di Surabaya tak hanya berasal dari Bangkalan, Madura. Melainkan dari beberapa daerah.
"Untuk sekarang-sekarang ini memang banyak dari Madura. Tapi tidak semuanya dari sana. Contohnya di RSIA A.Yani ada yang ber-KTP Jateng (3 orang), Jambi (1). Rata-rata 10-30 persen dari Madura. Tapi RS kan tidak bisa milih pasien dan RS harus siap," paparnya.
Sementara untuk mengantisipasi nakes agar tak kewalahan. Dodo meminta RS memperhatikan kesehatan dan asupan gizi para nakes agar imunitas tak menurun.
"Dari awal sudah kita ingatkan empat yang penting. Yaitu tempat tidur, fasilitas obat-obatan, APD, dan SDM. Jadi ini harus siap. Insyallah para dirut di RS Surabaya sudah mempersiapkan secara matang. Tetapi kembali, kita tidak tahu akan meningkat lebih tinggi lagi atau tidak," pungkasnya.
Tak lupa ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan 5M karena pandemi Covid-19 masih ada. Bila hal ini dipatuhi secara menyeluruh oleh masyarakat, pandemi akan cepat reda.
"Penanganan ini harus dari hulu ke hilir, hulunya tentunya masyarakat. Untuk itu mari kita patuhi bersama protokol kesehatan," tutupnya.