Antisipasi Lonjakan Pasien, Pemkot Tambah Bed IGD RSUD Soewandhi
Pemerintah Kota Surabaya Surabaya mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 di Kota Surabaya, dengan menambah kapasitas bed di IGD khusus pasien Covid-19 di RSUD dr Soewandhi.
Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, penambahan tempat tidur dilakukan di ruang IGD RSUD dr Soewandhie dari kapasitas 15 bed sekarang menjadi 48 bed.
“Kita sudah siapkan, untuk Covid-19 sendiri ruang antrean di IGD di RSUD dr Soewandhie sudah kita tambah 33 bed, tadinya dari 15 jadi 48 bed,” kata Whisnu, Rabu 27 Januari 2021.
Namun menurut Whisnu, Pemkot hanya bisa menambah bed di IGD, bukan di ruang ICU. Sebab, penambahan bed di ruang ICU juga selaras dengan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) Tenaga Kesehatan.
“Kalau ICU kita tidak bisa serta merta menambah bednya. Walaupun tempatnya sudah ada, alatnya ada, tapi kan butuh tenaga medisnya, jadi tidak bisa menambah dengan cepat,” katanya.
Meski begitu, selain ikhtiar yang dilakukan pemkot Surabaya, Whisnu berharap agar tidak ada penambahan pasien di Kota Pahlawan. Ia ingin warga kota tetap menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari Covid-19.
Ia meminta apabila ada warga yang merasakan gejala diminta untuk segera memeriksakan diri agar segera tertangani, agar tidak menularkan ke keluarga.
Selain itu, menurutnya Pemkot tidak menyarankan untuk isolasi mandiri di rumah. Berkaca dari pengalaman isolasi mandiri, justru malah menularkan ke keluarga atau menjadi tingginya klaster keluarga.
“Untuk mengantisipasi itu, sudah tidak ada isolasi di rumah. Karena pengalaman isolasi mandiri justru menjadi klaster keluarga, kalau keluarganya keluar bisa menjadi klaster kampung. Makanya kalau ada yang positif OTG, kita isolasi di Asrama Haji, supaya lebih terkontrol dan tidak ada klaster,” kata Whisnu.