Antisipasi Lonjakan Mudik, Ini Strategi Polda Jatim
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur didukung sejumlah personel TNI dan dari Pemerintahan tengah fokus mempersiapkan diri untuk mengamankan lalu lintas selama masa libur mudik lebaran 1443 H atau 2020 M.
Berdasarkan prediksi, dalam mudik tahun ini setidaknya sekitar 16,8 juta orang akan melakukan perjalanan mudik baik dari maupun ke wilayah Jatim. Peningkatan ini terjadi karena kebijakan Pemerintah Pusat yang memperbolehkan pelaksanaan mudik.
Direktur Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Latief Usman mengatakan, ada dua fokus utama dalam penganan mudik kali ini. Yakni masalah keselamatan dan kesehatan.
Untuk masalah keselamatan, diprediksi akan banyak pemudik yang melakukan perjalanan darat menggunakan mobil maupun sepeda motor. Sehingga, ada potensi peningkatan volume kendaraan yang dapat menyebabkan kemacetan maupun kecelakaan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan pengamanan di tujuh jalur utama.
“Kita ketahui di Jatim, kan ada empat jalur utama yang akan diantisipasi. Pertama, Pantura. Kedua, jalur tengah. Ketiga, Bojonegoro. Keempat, jalur tol. Kelima, Ngawi. Keenam, Magetan. Ketujuh, Pacitan. Ini seluruhnya menuju ke arah timur yang akan bertumpu di Malang, di Surabaya, sampai dengan di Banyuwangi,” ujar Latief.
Beberapa hal yang diperhatikan adalah mengenai sarana prasaran jalan. Serta lajur tol terutama yang diperkuat dengan 23 rest area sebagai tempat istirahat pengemudi yang kelelahan. Karena, tidak sedikit kecelakaan yang terjadi faktornya adalah kelelahan.
Tak hanya itu, ada beberapa titik tol yang diwaspadai terjadinya peningkatan volume. Di antaranya di exit tol Singosari, exit tol Sidoarjo, exit tol Kejapanan, gerbang tol Warugunung dan exit tol Pandaan.
“Titik ini yang berpotensi menghambat, karena masih berada di dalam jalur tol utama. Seperti di tol Kejapanan, tol Sidoarjo 2. Kita sudah berkoordinasi dengan pengelola. Bagaimana agar tidak terjadi antrean di pintu-pintu tol tersebut. Kami juga sudah berkoordinasi dengan mereka (pihak tol), kita meminta supaya agar tidak terjadi antrean lebih dari 1 km,” jelasnya.
Tak kalah penting, di jalur umum khusus pengendara sepeda motor juga akan dilakukan operasi keselamatan. Menurutnya, masih terjadi banyak kecelakaan akibat kelalaian pengendara yang tidak menaati peraturan.
Untuk itu, pihaknya juga memanfaatkan electronic traffic law enforcement (Etle) melalui 72 titik Etle statis dan 52 unit Etle mobile yang tersebar.
Selain keselamatan, Latief mengatakan, yang juga menjadi fokus adalah masalah kesehatan karena masih di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, dalam syarat mudik ini pemudik harus sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau booster.
Untuk itu, akan disiapkan posko pengamanan sekaligus pelayanan vaksin yang tersebar di berbagai wilayah di Jatim.
Advertisement