Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Ini Langkah RSUD Blambangan
RSUD Blambangan Banyuwangi siapkan langkah antisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19, atau penyebaran varian omicron. Sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19, tersedia puluhan bed isolasi dan belasan bed intensive care unit (ICU) untuk pasien Covid-19.
“Ini untuk menyikapi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 selama Nataru (Natal dan Tahun Baru). Tapi kita semua berharap gelombang ketiga itu tidak pernah datang,” jelas Direktur RSUD Blambangan, dr. Widji Lestariono, Selasa, 7 Desember 2021.
Rio, sapaan akrabnya menjelaskan, untuk beda isolasi pasien Covid-19, RSUD Blambangan telah menyiapkan sebanyak 91 bed. Sedangkan bed ICU tersedia sebanyak 13 bed. Jumlah ini menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi ini, masih bisa dimaksimalkan lagi.
“Itu masih bisa dimaksimalkan lagi jika memang dibutuhkan,” kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.
Saat ini, jelas Rio, RSUD Blambangan ada satu pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di ruang isolasi. Pasien tersebut dirawat di ruang isolasi sejak dua hari yang lalu. Ketika itu, yang bersangkutan sedang menjalani cuci darah.
“Kebetulan yang bersangkutan menjalani cuci darah ternyata positif Covid-19,” jelasnya.
Kondisi pasien tersebut saat ini cukup baik. Untuk gejala Covid, jelas Rio, nyaris tidak ada keluhan sama sekali. Keluhannya saat ini lebih terkait dengan penyakit ginjalnya yang mengharuskan untuk cuci darah. Dan yang bersangkutan selama ini memang sudah melakukan cuci darah.
Rio menyatakan, pasien yang saat ini dirawat di ruang isolasi Covid-19 RSUD Blambangan ini merupakan satu-satunya pasien covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit rujukan.
“Se-Banyuwangi, dari 7 Rumah Sakit rujukan covid-19 hanya satu ini yang sedang di rawat di Rumah Sakit. Kasus aktif ada 10 yang 1 di Blambangan yang lainnya isolasi mandiri,” pungkasnya.