Antisipasi Kekeringan, Pemkab Pasuruan Siap Dropping Air Bersih
Pemerintah Kabupaten Pasuruan siap siaga dalam upaya mengantisipasi potensi kekeringan di beberapa kecamatan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana mengatakan, antisipasi bencana kekeringan sangatlah penting. Mengingat bulan Juni ini sudah memasuki musim kemarau. Jika ada desa yang membutuhkan bantuan air bersih, maka pihaknya akan segera mendistribusikan bantuan air bersih.
“Sampai sekarang belum ada permintaan air bersih. Kita lihat dulu sesuai dengan keadaan di lapangan. Kalau BPBD konteksnya adalah bantuan darurat air bersih. Seharusnya jaringan air bersih, kalau bantuan darurat sifatnya darurat, jadi tidak bisa mengcover keseluruhan atau berkelanjutan,” kata Bakti.
Memasuki musim kemarau, BPBD langsung melakukan assesment atau penilaian terhadap potensi kekeringan di Kabupaten Pasuruan. Kata Bakti, setidaknya sudah ada 23 desa di 7 kecamatan yang masuk kategori kecamatan rawan kekeringan kritis. Yakni Kecamatan Lumbang, Pasrepan, Winongan, Lekok, Grati, dan Gempol.
“Kalau kering kritis itu sudah masuk kategori bencana. Karena sudah kesulitan mencari air bersih sejauh lebih dari 3 kilometer. Kalau di bawah 3 kilometer sampai 1,5 kilo masuk kategori kering, belum dikategorikan bencana,” jelas Bakti.
Saat ini, BPBD mulai berkoordinasi dengan desa, camat, dan dinas terkait. Sehingga, ketika ada laporan kekeringan, bisa segera ditangani. Beberapa armada truk pengangkut air bersih pun telah disiapkan, diantaranya 2 unit tangki dari BPBD, 1 tangki Dinas Sosial, 1 tangki dari Dinas SDA (Sumber Daya Air) dan Tata Ruang, 1 unit tangki PDAM, dan PMI Kabupaten Pasuruan.
Bakti memperkirakan bahwa permintaan air bersih akan tinggi saat puncak kemarau yang diperkirakan pada Agustus mendatang. “Kita tidak menginginkan bencana terjadi. Tapi setidaknya kami siap untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan air bersih ketika kekeringan,” tutur dia. (emil)