Antisipasi Kebakaran, Unusa Latih Warga di Surabaya Pakai APAR
Beberapa waktu terakhir banyak terjadi kasus kebakaran di Surabaya, terutama kampung padat penduduk.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengedukasi 30 warga Kampung Wisata Maspati, Bubutan, Surabaya, melalui simulasi dan penggunaan Alat Pemadam Apir Ringan (APAR), Kamis, 22 Desember 2022.
Tim yang terdiri dari tiga dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan beberapa mahasiswa dari Prodi D4 Kesehatan Keselamatan Kerja (K3), S1 Keperaswataan, serta S1 Kesehatan Masyarakat ini, mengenalkan APAR dan cara mengunakannya saat terjadi kebakaran.
Ketua Pelaksana Pengmas LPPM Unusa, Moch. Sahri mengungkapkan, kegiatan ini sebagai upaya pencegahan bahaya kebakaran, jika terjadi di wilayah Kampung Lawas Maspati, pencegahan ini dapat dilakukan oleh warga.
Edukasi penanggulangan dan cara penanganan musibah kebakaran ini sangat penting, agar tidak menjadi besar yang berefek pada kerugian besar di rumah-rumah warga dan lingkungan Maspati.
"Tujuan lainnya, agar masyarakat mengenal dan mengetahui bentuk-bentuk upaya pencegahan bahaya kebakaran, mampu memadamkan api secara tradisional dengan karung basah, mampu menggunakan APAR dan mampu membedakan instalasi listrik yang buruk dan yang baik," kata pria yang juga sebagai Dosen Prodi D4 Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) ini.
Sahri berharap, setelah mendapatkan pengetahuan dan cara mempraktikkan APAR, warga Kampung Lawas Maspati dapat memberi manfaat nyata bagi warga sekitar.
Beberapa bentuk pencegahan kebakaran itu antara lain, memeriksa instalasi listrik dan kompor gas setiap rumah warga secara berkala, mencatat dan mendata setiap hal yang ditemukan pada saat pemeriksaan.
Serta meminta warga mengganti dan memperbaiki hal yang salah dan atau kurang baik, juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pendataan kepada ketua RT dan RW.
Dia melanjutkan, jika kebakaran sudah terjadi, warga yang mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat memadamkan api dengan menggunakan APAR, melokalisasi api, membuka jalan bagi masuknya kendaraan Pemadam Kebakaran, membuka akses tim Damkar, berkoordinasi dengan Pemadam Kebakaran, pengurus RT/RW dan memandu warga menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
“Selain dibekali pengetahuan dan keterampilan, warga juga diberikan perlengkapan pemadam kebakaran dan papan petunjuk jalur evakuasi," terangnya.
Salah satu warga Maspati Gang 6, Sariani mengungkapkan, dengan adanya dukungan pihak LPPM Unusa dalam mengedukasi warga Maspati tentang pencegahan dan pengurangan risiko kebakaran.
Sehari sebelumnya, warga juga dibekali pengetahuan tentang cara melakukan pertolongan pertama bagi korban kebakaran dan bagaimana mengatasinya. Kampung Lawas Maspati merupakan kawasan perkampungan padat di tengah kota Surabaya, yang kini dijadikan Kampung Wisata.
Berlokasi sekitar 500 meter dari Monumen Tugu Pahlawan. Secara administratif berada di Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan. Kampung Lawas Maspati masuk ke dalam wilayah RW 08 yang memiliki 06 RT dan terdapat 267 Kepala Keluarga (KK) dan jumlah penduduk 803 Jiwa.
Padatnya penduduk di Kampung Lawas Maspati menjadikan sangat berisiko jika terjadi kebakaran. Untuk itu, upaya preventif perlu dilakukan.
Advertisement