Antisipasi Gagal Ginjal Anak di Surabaya, Walikota Eri Cahyadi Tutup Gerbang Sekolah!
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, kasus gagal ginjal pada anak warga Kota Pahlawan masih menunjukkan angka nihil. Namun, dirinya tetap mengimbau kepada segenap komponen masyarakat untuk tetap mewaspadai kasus tersebut.
"(Kasus gagal ginjal pada anak) belum ada, belum ada, semoga tidak ada ya," ucapnya, Sabtu 10 Agustus 2024.
Terkait langkah antisipasi, Eri menyampaikan, pihaknya mengimbau kepada segenap guru SD dan SMP se-Kota Surabaya untuk membatasi murid-muridnya jajan sembarangan di luar sekolah dan menyediakan makanan bergizi di kantin sekolah.
"Salah satunya (pencegahan) adalah sekolah itu saya tutup pagarnya sehingga makanannya makanan yang harus dijaga, salah satunya adalah makanan yang ada di kantin yang tahu gizinya," paparnya.
Langkah antisipasi tersebut diambilnya agar para siswa-siswi tidak membeli dan mengkonsumsi makanan atau jajan yang tidak jelas kandungan gizi dan bahan dasarnya. Menurut Eri, jajanan yang dijual di luar sekolah mungkin saja mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan anak.
"Kenapa sih gagal ginjal itu karena makanan-makanan yang mengandung kimia yang berlebihan, yang anak kecil tidak mampu untuk menahannya, sehingga terjadilah gagal ginjal karena itu nanti kita akan perkuat lagi di setiap sekolah, tidak boleh jajan di luar, tapi jajannya diganti sambil kita bisa menghitung gizi yang masuk di dalam anak itu tubuhnya," jelasnya.
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi terjadinya penyakit yang dapat menyerang anak, seperti gagal ginjal karena makanan yang tidak jelas kandungan gizi dan bahan dasarnya, Eri Cahyadi juga menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan pemeriksaan dan menguji sampel secara acak terhadap makanan atau jajanan yang dijual oleh para PKL di luar gerbang sekolah.
"Jadi, kita akan melakukan masif untuk pengecekan itu, semoga dengan pengecekan masif nantinya dari Dinas Kesehatan, juga penjagaan dari sekolah-sekolah, itu bisa mencegah terjadinya gagal ginjal anak yang ada di kota Surabaya," pungkasnya.
Seperti diketahui, ada kasus anak gagal ginjal yang harus menjalani cuci darah di RSUD Dr Soetomo Surabaya, tetapi anak usia 13 tahun itu bukan warga Surabaya. Ia memang dirujuk ke rumah sakit milik Pemprov Jatim itu.
Advertisement