Antisipasi Gelombang Tinggi Susulan, Pemkot Siapkan Pengungsian
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak memprediksi gelombang tinggi di pesisir Pantai Kenjeran masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Mengantisipasi hal tersebut, Irvan Widyanto Kepala BPB Linmas Pemkot Surabaya mengatakan, pihaknya sudah mensosialisasikan terkait ramalan BMKG tersebut.
"Selain itu, kita juga taruh layar monitor di dekat Taman Suroboyo, berisi informasi seputar Weather Information Digital (WID) yang bisa dipantau oleh semua warga pemukiman nelayan," kata Irvan, Kamis, 12 November 2020.
Saat ini, ujar Irvan, pihaknya sudah melakukan upaya mitigasi terkait bagaimana evakuasi masyarakat dan evaluasi perahu nelayan.
Saat ini, Pemkot Surabaya juga menempatkan posko pantau pesisir di 8 titik, yakni Rumah Pompa Balong, Rusun Romokalisari, Sentra Ikan Bulak, Eks Rumah Pompa Wonorejo II, SMPN 30 Medokan Semampir, Kecamatan Gunung Anyar, Kelurahan Sumberejo, dan Kelurahan Karang Pilang.
Selain itu, Sentra Ikan Bulak (SIB) juga dipersiapkan sebagai tempat evakuasi apabila ombak tinggi yang mengakibatkan banjir rob tersebut datang kembali. "Kalau memang terjadi lagi gelombang tinggi, sehingga rumah warga tidak bisa ditempati evakuasi kita siapkan di SIB," terang Irvan.
Saat ditanya mengenai perahu nelayan yang rusak dan hancur, Irvan menjelaskan, semua nelayan memiliki asuransi yang dikoordinir Dinas Pertanian. "Kalau ada rusak yang tidak terlalu parah Pemkot dan Dinas Pertanian akan memperbaikinya bersama," ujar dia.
Sebelumnya, guna penguatan di bibir Pantai Kenjeran, Pemkot Surabaya juga sudah melakukan penanaman cemara udang dan peletakan batu. "Sudah ribuan yang ditanam, sudah ditanam beberapa tahun yang lalu itu, sampai ke Suramadu sana," tutupnya.