Antisipasi Dinkes Surabaya Penyebaran COVID-19 Jelang Nataru
Kasus COVID-19 di Singapura kembali meningkat menembus angka 22.000 kasus. Hal ini pun membuat Pemerintah Indonesia bersiaga antisipasi lonjakan di Tanah Air, termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengimbau, masyarakat segera melakukan pemeriksaan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), rumah sakit (RS), Puskesmas maupun klinik jika mengalami gejala atau pernah kontak langsung dengan penderita COVID-19. Lakukan segera hal ini, terutama bagi warga yang baru pulang dari luar negeri.
"Segera periksa bila sedang mengalami gejala COVID-19, seperti batuk kering, pilek, demam lebih dari 38 derajat Celcius dan nyeri menelan," terang Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina.
Setiap pasien yang terkonfirmasi COVID-19 beserta kontak eratnya, agar melaksanakan isolasi maupun karantina mandiri dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Meningkatkan upaya Tracing, Testing, dan Treatment (3T) secara konsisten dan terintegrasi.
Selain itu, Dinkes Surabaya kembali meningkatkan vaksinasi bagi yang belum melakukan vaksin COVID-19 lengkap. Dinkes Surabaya juga meningkatkan Upaya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) termasuk komunikasi risiko atau sosialisasi tentang pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan secara disiplin untuk menurunkan risiko penularan bagi masyarakat.
Pihaknya pun tak memungkiri menjelang akhir tahun akan banyak warga Surabaya yang berpergian ke luar negeri. Oleh karena itu, Nanik Sukristina mengimbau warga melengkapi vaksin sebelum melakukan plesiran ke luar negeri.
"Apabila pulang dari luar negeri dan mengalami gejala COVID-19 maka segera melapor dan berobat ke Fasyankes terdekat," paparnya
Untuk karantina usai bepergian ke luar negeri tidak lagi wajib. Hal ini sesuai dengan aturan dari Kemenkes.
Setelah Keppres No.17 Tahun 2023 Tentang Penetapan Berakhirnya Status Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia diterbitkan, hingga saat ini masih belum ada himbauan dari Kementerian Kesehatan terkait hal tersebut.
"Kami terus melakukan kewaspadaan dini terhadap penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB atau wabah seperti COVID-19," tambah Nanik Sukristina.
Untuk diketahui, saat ini capaian vaksinasi
per tanggal 5 Desember 2023 sebanyak 2.489.126 sasaran, untuk dosis satu dan dua serta booster satu dan dua.
Advertisement