Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Surabaya Tambah Empat Pos Pantau
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya berencana menambah empat pos pantau baru di area perbatasan kota, untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi di Kota Surabaya.
Kepala BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, pendirian pos pantau tersebut merupakan bentuk tindakan preventif dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
Bahwa berdasarkan imbauan BMKG Juanda, pada 12-15 Maret 2024 diprediksi intensitas hujan akan meningkat. Selanjutnya pada 16-18 Maret 2024 intensitas hujan mulai menurun.
“Meskipun kondisi cuaca ekstrem tetapi di Surabaya masih aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. BMKG juga menyarankan untuk menyiapkan seluruh Rumah Pompa dalam keadaan aktif,” katanya, Jumat 15 Maret 2024.
Keempat pos pantau yang akan didirikan pihaknya tersebut adalah Pos Pantau Karangpilang, Pos Pantau Lakarsantri, Pos Pantau Romokalisari, dan Pos Pantau Gunung Anyar.
“Pasti ada penambahan, yakni sebanyak 4 pos pantau, terutama yang di perbatasan Kota Surabaya. Sedangkan 18 pos pantau lainnya, terus aktif selama 24 jam,” tambahnya.
Hebi juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan mematuhi Surat Edaran (SE) Walikota Surabaya tentang Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dengan Nomor 300.2/2174/436.8.5/2024 tertanggal 31 Januari 2024 silam
“Saat berada di luar hindari berteduh di bawah pohon, reklame, bawah flyover dan kolong underpass yang berpotensi menyebabkan kemacetan saat terjadi cuaca ekstrem. Segera berteduh di dalam rumah atau tempat yang aman saat terjadi cuaca ekstrem,” ujar dia.
Terkhusus untuk masyarakat di wilayah pesisir pantai juga diminta untuk selalu waspada. Para nelayan diharapkan tidak memaksakan untuk melaut apabila terjadi gelombang tinggi dan cuaca buruk, serta para petani tambak di wilayah pesisir agar memperkuat tanggulnya.
“Masyarakat juga diminta untuk segera melapor pada kesempatan pertama apabila terjadi kejadian kedaruratan/bencana kepada Command Center 112. Serta, mengupdate informasi cuaca secara berkala apabila hendak bepergian melalui sosial media ataupun aplikasi BMKG https://juanda.jatim.bmkg.go.id/radar/,” imbuhnya.
Hebi memastikan 7 Posko Terpadu dan 18 Pos Pantau yang tersebar di Kota Pahlawan untuk berjalan secara aktif. Pertama Posko Terpadu Utara, di Jalan Kasuari Nomor 1 Surabaya. Kedua, Posko Terpadu Selatan di Jalan Dukuh Menanggal Nomor 1 (Kantor Dinas Perhubungan). Ketiga, Posko Terpadu Barat, di Kantor Kecamatan Tandes.
Keempat adalah Posko Terpadu Timur berada di Park and Ride Arif Rahman Hakim. Kelima Posko Terpadu Pusat berada di Jalan Sumatera Nomor 71 Surabaya (Kantor PMI), keenam adalah Posko Terpadu Dukuh Pakis di Park and Ride Mayjend Sungkono, serta ketujuh adalah Posko Terpadu Kedung Cowek ada di Kantor Kecamatan Kenjeran.
“Selain 7 Posko Terpadu, Pemkot Surabaya juga mengoptimalkan keberadaan 18 pos pantau. Dimana lokasi pos pantau ini juga tersebar di seluruh wilayah Kota Pahlawan,” jelasnya.
Untuk 18 lokasi pos pantau tersebut antara lain adalah Pos Pantau Sedap Malam, Pos Pantau Indrapura, Pos Pantau Tugu Pahlawan, Pos Pantau Genteng, Pos Pantau Tidar, Pos Pantau Bungkul, Pos Pantau Kebun Binatang Surabaya (KBS), Pos Pantau GOR Pancasila, Pos Pantau Wiyung, dan Pos Pantau Bambu Runcing.
“Kemudian, Pos Pantau Taman Pelangi, Pos Gudang Menur, Pos Pantau RSIA di Jalan Kenjeran, Pos Pantau UKM MERR, Pos Pantai Panjang Jiwo, Pos Gudang Hitech Mall, Pos Pantau Taman Sejarah, dan Pos Mako Jemursari,” pungkasnya.