Antisipasi Bencana di Musim Hujan, KAI Daop 9 Lakukan Langkah Ini
Memasuki musim hujan, PT KAI Daop 9 Jember telah melakukan upaya antisipasi. Langkah ini dilakukan untuk meminimalisasi gangguan perjalanan kereta api (KA).
Pada musim hujan sering terjadi bencana banjir, tanah longsor, tanah gerak maupun amblas pada jalur kereta api.
Pelaksana Harian Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Anwar Yuli Prastyo mengatakan, KAI Daop 9 Jember telah melakukan pemeriksaan bersama dengan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya. Tim mengecek sejumlah daerah rawan antara Kalisat-Jember.
"Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen Daop 9 Jember untuk menjaga perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat,” jelasnya, Selasa 14 November 2023.
KAI, lanjut Anwar Yuli Prastyo, siagakan petugas selama 24 jam untuk menghadapi musim penghujan dan persiapan angkutan Natal dan Tahun baru (Nataru).
Tidak hanya itu, KAI juga memanfaatkan teknologi dengan memasang alat pendeteksi daerah rawan (SIDAWAN) pada lokasi daerah rawan longsor.
Alat ini, lanjutnya, merupakan inovasi yang dikembangkan Daop 9 Jember. SIDAWAN akan menginformasikan secara real time jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut.
"Sehingga petugas dapat langsung melakukan tindakan," tandas Anwar Yuli Prastyo.
Wilayah Daop 9 Jember terbentang dari Pasuruan sampai dengan Ketapang, Banyuwangi. Sepanjang jalur tersebut total ada 25 titik daerah rawan. Dengan rincian 13 lokasi daerah rawan banjir, delapan titik rawan longsor dan sisanya titik rawan amblasan pada jalur KA, batu longsor dan tanah gerak.
KAI Daop 9 juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di delapan lokasi. Mulai dari Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, Stasiun Klakah, Stasiun Tanggul, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru dan Stasiun Ketapang.
AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.
"Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) dan Excavator juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api," terang Anwar Yuli Prastyo.
Jalur kereta api juga disterilkan dari pepohonan. Hingga saat ini, Daop 9 Jember telah melakukan pemangkasan 126 pohon untuk menghindari pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.
Normalisasi drainase juga dilakukan menjelang musim hujan ini. Begitu juga pembuatan talut penahan konstruksi jalur KA. Seluruh upaya ini dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan gangguan di lokasi rawan.
“Pengecekan jalur rutin dilakukan, baik dengan jalan kaki, menggunakan lori dressin, termasuk menempatkan petugas yang turut jalan di kabin masinis untuk dapat memantau kondisi jalur," ujar Anwar Yuli Prastyo.