Atasi Banjir Surabaya Barat, Risma Bangun Bozem Swakelola
Untuk mengantisipasi banjir di kawasan Surabaya Barat, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal membangun bozem baru di Jalan Mayjend Yono Soewoyo, tepatnya berada di lahan tengah bundaran PTC (Pakuwon Trade Center) Surabaya.
Pembangunan bozem itu, bertujuan untuk menampung air ketika hujan deras turun. Sebab selama ini, ketika hujan deras, air mengalir menuju ke Jalan HR. Muhammad Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pembangunan bozem di kawasan PTC dinilai penting untuk mengantisipasi banjir di kawasan tersebut. Ia pun memastikan bahwa pembangunan bozem itu kini sudah mulai dalam tahap pengerjaan.
Nantinya bozem itu bakal berfungsi sebagai penampung air ketika hujan deras turun. Disamping itu, dengan adanya bozem tersebut diharapkan kawasan Surabaya Barat akan lebih hijau, sehingga dapat terhindar dari kesan gersang dan panas.
"Lahan yang berada di tengah bundaran PTC itu nanti akan dibangun bozem, supaya ketika hujan turun air tidak lagi mengalir menuju ke Jalan HR Muhammad," kata Risma, Rabu, 27 Februari 2019.
Ia menyampaikan pembangunan bozem itu dilakukan secara swakelola. Artinya, tidak dilelang seperti biasanya. Sebab, menurutnya sistem lelang akan memakan waktu panjang dan biaya yang juga lumayan.
"Luasan bozem mencapai sekitar 1 hektar atau 10 ribu meter persegi. Jadi akan dikerjakan oleh teman-teman sendiri Dinas PU Bina Bina Marga dan Pematusan," kata dia.
Risma memperkirakan jika proses pengerjaan bozem itu akan membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua bulan. Apalagi, pengerjaan bozem itu akan dilakukan setiap hari, sehingga bisa segera rampung.
"Pembangunannya itu kira-kira sekitar satu bulan selesai," katanya.
Selain membangun Bozem, Pemkot Surabaya juga bakal memperlebar jalan di Bundaran PTC tersebut. Jalan yang sebelumnya hanya tiga lajur akan ditambah dua, sehingga menjadi lima lajur.
Menurutnya, hal ini bertujuan untuk mengurai kemacetan di kawasan itu saat memasuki jam-jam padat.
"Bundaran PTC itu juga akan kita perlebar menjadi 5 lajur, jadi ada penambahan sekitar 7 meter," ujar wali kota perempuan pertama di Surabaya ini. (frd)
Advertisement